Bagikan:

JAKARTA - Raksasa media sosial Meta dilaporkan sedang bersiap dengan membuat sebuah tim, untuk mengumumkan apakah mereka akan mengizinkan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali ke platformnya.

Sebelumnya, Meta menyatakan akan memberi jawaban pada 7 Januari menyoal perizinan itu, namun diperkirakan keputusan tersebut akan diumumkan pada akhir bulan ini.

Menurut informasi salah seorang sumber, Meta saat ini telah membentuk kelompok kerja untuk fokus pada masalah itu.

Kelompok tersebut berisi staf dari tim kebijakan dan komunikasi publik, serta dari tim kebijakan konten yang dipimpin oleh Monika Bickert serta tim keamanan dan integritas yang dipimpin oleh Guy Rosen.

Nantinya, jika Trump disetujui kembali ke platform Meta, ia akan mendapatkan akun Facebook serta Instagram-nya lagi. Melansir Financial Times, Senin, 2 Januari, keputusan tersebut kemudian akan diawasi oleh presiden urusan global Facebook, Nick Clegg.

Ini juga akan menjadi keputusan moderasi paling terpolarisasi yang pernah dihadapi raksasa teknologi. Clegg pada Oktober lalu mengatakan perusahaan akan mempertimbangkan untuk mengakhiri larangan Trump dari media sosialnya.

"Kami percaya bahwa setiap perusahaan swasta dan ini benar-benar terlepas dari pandangan pribadi seseorang tentang Donald Trump, harus melangkah dengan sangat hati-hati ketika berusaha untuk, pada dasarnya, membungkam suara politik," ujar Clegg saat itu.

Trump diskors dari Facebook, Instagram dan Twitter pada 6 Januari 2021 , karena ia dituduh menghasut kekerasan setelah sekelompok pendukungnya menyerbu Gedung Capitol, AS. Peristiwa ini didasari kekalahan Trump saat pemilu yang mana Joe Biden lebih unggul dalam suara.

Tetapi pada November, Trump lebih dahulu mendapatkan kembali akses ke akun Twitter-nya setelah bos SpaceX dan Tesla Elon Musk membeli platform tersebut.

Sayangnya, hingga kini Trump belum menggunakan akunnya dengan beralasan akan tetap secara eksklusif di platform Truth Social-nya, pengikutnya adalah sebagian kecil dari yang dia miliki di Twitter.

"Saya tidak akan menggunakan Twitter, saya akan tetap menggunakan TRUTH. Saya harap Elon membeli Twitter karena dia akan memperbaikinya dan dia adalah orang yang baik, tetapi saya akan tetap menggunakan TRUTH," ungkap Trump beberapa bulan sebelum Musk membeli Twitter kepada Fox News.