Bagikan:

JAKARTA - TikTok dalam pembaharuannya mengatakan bahwa mereka telah lebih baik dalam mengontrol konten yang berisiko atau menjurus ke arah seksual. 

"Kami juga memiliki kebijakan untuk membuat konten berisiko atau menjurus tidak memenuhi syarat untuk direkomendasikan ke feed FYP TikTok, dan kami membagikan beberapa pekerjaan yang sedang berlangsung untuk memperkuat penegakan kami terhadap kebijakan ini," kata TikTok dalam pengumumannya dikutip Minggu, 1 Januari. 

Untuk menumbuhkan pengalaman yang sesuai untuk penggunanya, khususnya untuk anak di bawah umur, awal tahun ini TikTok mulai memperkenalkan sistem Tingkat Konten yang diperbarui, yang dirancang untuk mencegah konten lebih dewasa atau kompleks menjangkau pemirsa antara usia 13-17 (akun remaja). 

TikTok mengaku telah berhasil mendeteksi dan mencegah akun remaja untuk melihat lebih dari 1 juta video yang menjurus ke arah seksual dalam 30 hari terakhir saja.

Selama satu tahun terakhir, TikTok telah melakukan iterasi pada model pembelajaran mesinnya untuk meningkatkan konsistensi dan akurasinya dalam mendeteksi konten seksual yang eksplisit, sugestif, atau berisiko. 

Sekarang, perusahaan membuat kemajuan untuk mengurangi prevalensi rekomendasi konten berisiko atau sugestif secara keseluruhan, dan meluncurkan model sugestif baru yang diharapkan dapat meningkatkan deteksi konten tersebut, sehingga menciptakan pengalaman yang lebih sesuai dan nyaman untuk akun remaja.

TikTok juga telah bermitra dengan StopNCII.org, bergabung dengan Meta dan Bumble, untuk mendukung upaya menghentikan penyebaran konten intim non-konsensual. 

"Tujuan kami selalu memastikan komunitas kami, terutama remaja di platform kami, memiliki pengalaman yang aman, positif, dan menyenangkan saat mereka datang ke TikTok," pungkas TikTok. 

Dengan mengambil langkah signifikan ini, TikTok berharap dapat membantu memastikan feed remaja tidak dipenuhi konten yang tidak sesuai untuk mereka.