JAKARTA - Bitcoin dan kripto lainnya mengalami winter season atau merosotnya harga/nilai mata uang yang drastis dalam jangka waktu panjang.
Meskipun pada 2023 ini Bitcoin berpotensi untuk memasuki fase jenuh dari awal 2022, CEO Indodax Oscar Darmawan meyakini bahwa Bitcoin nantinya berpotensi mengalami kenaikan harga, menjelang halving day pada tahun 2024.
Halving day adalah pengurangan pasokan Bitcoin sebanyak setengah di mining yang terjadi setiap empat tahun sekali. Halving day juga membuat harga Bitcoin bisa naik karena terbatasnya supply dan meningkatnya demand.
“Biasanya di tahun 2023 ini akan ada penyesuaian harga menuju Bitcoin halving berikutnya. Pada saat bitcoin naik akan diikuti dengan kripto lainnya yang akan berkembang dengan sangat positif," kata Oscar dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Jumat, 30 Desember.
Oscar memprediksi Bullrun Bitcoin (kenaikan harga pasar kripto) akan terjadi di tahun 2024, namun tahun tepat untuk kembali mengakumulasi kripto adalah di tahun 2023.
"Karena tahun setelahnya, harga Bitcoin berpotensi bisa jadi sudah menanjak terlalu tinggi lagi,” jelas Oscar.
Prediksi Blockchain di 2023
Tidak hanya terkait kripto, Oscar juga memprediksi bahwa teknologi blockchain pun masih akan sangat menarik untuk dikembangkan. Bahkan di tahun 2023, teknologi blockchain akan evolving tidak hanya di sektor keuangan namun juga di industri lain.
"Orang orang akan ramai berbicara soal DeFi (Decentralize Finance). 2023 nanti, DeFi akan semakin populer karena teknologi blockchain semakin user friendly. Tantangan terbesar di teknologi blockchain saat awal awal berkembang di tahun 2009 sampai 5 atau 10 tahun setelahnya adalah di user friendly nya,” jelas Oscar.
BACA JUGA:
CEO Indodax itu juga mengatakan, selain bitcoin, metaverse akan semakin take off dan infrastruktur nya semakin mature sehingga orang akan semakin mudah untuk beraktivitas di metaverse.