Bagikan:

JAKARTA - Pertukaran crypto yang berbasis di A.S. Kraken mengumumkan pada Rabu 28 Desember bahwa mereka akan menghentikan operasinya di Jepang bulan depan. Hal ini dikarenakan kondisi pasar saat ini di negara tersebut dan pasar kripto yang lemah secara global.

“Kraken akan membatalkan pendaftaran dari Badan Layanan Keuangan (JFSA) pada 31 Januari, saat klien harus menarik kepemilikan fiat dan crypto mereka,” kata Kraken dalam sebuah pernyataan, yang dikutip Reuters.

Kraken mengatakan mereka sepenuhnya memiliki dana untuk memastikan bahwa semua klien yang terkena dampak dapat menarik aset mereka tepat waktu.

Bulan lalu, Kraken mengatakan akan mengurangi tenaga kerjanya sebesar 30%, atau sekitar 1.100 karyawan, karena kondisi pasar yang sulit telah melumpuhkan permintaan aset digital.

Bitcoin, cryptocurrency unggulan, telah kehilangan 60% dari nilainya tahun ini, sementara pasar crypto yang lebih luas telah menyusut sebesar 1,4 triliun dolar AS (Rp21 quadraliun), tergencet oleh runtuhnya kerajaan FTX Sam Bankman-Fried, Celcius dan seharusnya 'stablecoin' Terra Luna.