Teleskop Webb Temukan Dua Galaksi yang Lahir Saat Alam Semesta Masih Muda
Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) mengungkapkan ternyata galaksi mulai terbentuk lebih cepat dan lebih awal dari yang diperkirakan, . (foto: dok. NASA)

Bagikan:

JAKARTA - Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) mengungkapkan ternyata galaksi mulai terbentuk lebih cepat dan lebih awal dari yang diperkirakan, dan itu membuat para ilmuwan bingung.

JWST diketahui rutin mengirim gambar baru, yang memang menjadi tujuannya untuk terus mengintip aktivitas alam semesta. Dia kini mengorbit Matahari, sekitar satu juta mil jauhnya dari Bumi.

Namun, jepretan yang ditangkap sejauh ini telah menggetarkan hati sekaligus membingungkan para ilmuwan, karena ternyata banyak galaksi bercahaya yang ada saat alam semesta masih sangat muda.

"Hanya beberapa ratus juta tahun setelah Big Bang, sudah ada banyak sekali galaksi. JWST telah membuka perbatasan baru, membawa kita lebih dekat untuk memahami bagaimana semuanya dimulai," ungkap astronom Tommaso Treu di University of California di Los Angeles, AS.

Dalam makalah penelitian yang diterbitkan dalam The Astrophysical Journal Letters, Treu dan astronom lainnya melaporkan penemuan dua galaksi, yang baru berusia 450 juta tahun setelah permulaan, dan galaksi lain yang berusia 350 juta tahun dijuluki GLASS-z12.

Penemuan terakhir itu memecahkan rekor yang dibuat oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble pada 2016, ketika ia berhasil melihat sekilas sebuah galaksi yang disebut GN-z11, muncul sekitar 400 juta tahun setelah Big Bang.

Galaksi GN-z11 ditemukan oleh astronom Garth Illingworth dari University of California, Santa Cruz. Dia mengatakan, melihat galaksi ini adalah kejutan besar. Tetapi berkat JSWT, mereka bisa melihat yang lebih dari ini.

Sejak para astronom mulai menggunakan JWST, beberapa mengklaim telah melihat galaksi bahkan dari masa sebelumnya, seperti 250 juta tahun setelah Big Bang. Tapi itu adalah pengamatan yang lebih tentatif.

"Kami merasa sangat percaya diri dengan keduanya, tetapi kurang percaya diri dengan yang lainnya. Pasti ada banyak diskusi yang terjadi," ujar Illingworth.

Melansir CNET, Senin, 26 Desember, kedua galaksi yang baru terlihat ini jauh lebih kecil dari Bima Sakti, dan salah satunya tampak memanjang secara tak terduga. Karena begitu banyak galaksi awal yang terang telah dilihat oleh JWST, para astronom harus memikirkan kembali gagasan lama mereka tentang evolusi alam semesta.

Menemukan galaksi seperti ini, dan membangun pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana alam semesta berevolusi menjadi seperti sekarang ini, adalah alasan para astronom menghabiskan puluhan tahun dan 10 miliar dolar AS setara Rp156 triliun untuk merancang dan meluncurkan JWST.

"Kita dapat melihat bahwa kita benar-benar berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan impian memahami galaksi pada masa paling awal. eberapa bulan terakhir sangat menyenangkan, tetapi masih banyak hal yang harus kita pelajari," tutur Illingworth.