Data Bursa Kripto Gemini Bocor, 5,7 Juta Akun Pelanggan Terdampak!
Bursa kripto Gemini alami kebocoran data. (Foto; Dok. Cryptalker)

Bagikan:

JAKARTA – Perusahaan perdagangan kripto Gemini mengalami kebocoran data penggunanya. Sebanyak 5,7 juta data akun pengguna berisi alamat email dan nomor telepon dilaporkan bocor akibat kejahatan phishing. Istilah Phishing mengacu kepada upaya mengelabui seseorang untuk mendapatkan data sensitif untuk mengakses akun pengguna.

Menurut laporan Cointelegraph, 14 Desember 2022, sekitar "5.701.649 baris informasi yang berkaitan dengan pelanggan Gemini" telah bocor oleh pelanggaran data. Reporter Zhiyuan Sun menulis bahwa publikasi tersebut meninjau dokumen yang telah menunjukkan kebocoran tersebut menampilkan "alamat email pelanggan Gemini dan sebagian nomor telepon."

Pada hari yang sama, Gemini menerbitkan postingan blog tentang melindungi pelanggan dari insiden phishing dan menyebutkan pihak ketiga bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut.

"Beberapa pelanggan Gemini baru-baru ini menjadi target kampanye phishing yang kami yakini merupakan hasil dari insiden di vendor pihak ketiga," tulis postingan blog Gemini. "Insiden ini menyebabkan terkumpulnya alamat email pelanggan Gemini dan sebagian nomor telepon."

Meski begitu, bursa kripto asal AS itu mengumumkan bahwa dana pengguna masih aman di platform Gemini. Bersamaan dengan itu, Gemini menegaskan dana pengguna adalah prioritas utama yang harus diamankan perusahaan. Lebih lanjut, perusahaan menyarankan pengguna untuk mengganti data email dan otentikasi akun pengguna.

“Tidak ada informasi atau sistem akun Gemini yang terkena dampak sebagai akibat dari insiden pihak ketiga ini, dan semua dana dan akun pelanggan tetap aman,” tulis pengumuman Gemini.

Perusahaan kripto lain yang pernah mengalami kebocoran data akibat phishing ini juga sempat dialami Ledger, perusahaan pengembang dompet kripto fisik atau hard wallet, pada tahun 2020. Kemudian, perusahaan perdagangan kripto asal India, Buyucoin juga pernah mengalami hal serupa yang berdampak pada 325.000 data pengguna yang bocor.

Tidak berhenti sampai di situ, perusahaan kripto yang bangkrut, Celsius juga sempat mengalami insiden yang sama. Bahkan, platform perdagangan NFT terkemuka, OpenSea turut mengalami kebocoran data akibat kejahatan digital tersebut.

Gemini adalah perusahaan pertukaran kripo terkemuka yang berbasis di New York, Amerika Serikat. Didirikan pertama kali oleh saudara kembar Cameron Winklevoss dan Tyler Winklevoss pada 25 Oktober 2015.