Bagikan:

JAKARTA - Meta Platform Inc., telah membayar lebih dari dua juta dolar (Rp31,2 miliar) untuk diberikan kepada Bug Hunter atau Bug Bounty yang berhasil melaporkan sejumlah bug serta riset keamanan terhadap platform Meta selama tahun 2022.

Bug Bounty  sendiri merupakan sebuah program atau inisiatif yang dilakukan perusahaan, organisasi, atau pengembang software untuk mengapresiasi seseorang yang menemukan bug di platformnya.

Dengan penambahan jumlah Rp31,2 miliar dari pembayaran hadiah bug tahun ini, menjadikan jumlah total hadiah untuk komunitas riset keamanan menjadi lebih dari 16 juta dolar (Rp249 miliar), sejak dimulai pertama kali pada tahun 2011.

"Program Bug Bounty kami terus memainkan peran penting tahun ini dalam memungkinkan kolaborasi antara peneliti internal dan eksternal kami untuk menemukan dan memperbaiki bug di seluruh aplikasi kami. Tahun ini, kami telah menghadiahkan sekitar 750 laporan bounty bug oleh komunitas riset keamanan," kata Meta dalam pengumumannya.

Menurut perusahaan milik Mark Zuckerberg, program yang menemukan dan melaporkan bug keamanan sangatlah membantu Meta dalam memperkuat keamanan internet yang lebih luas.

Ke depannya, Meta akan membuat pembaruan pada program Bug Bounty, yang mencakup menemukan cara baru untuk bekerja sama dengan peneliti eksternal guna membantu mengamankan teknologi metaverse virtual reality dan mixed reality kami. 

"Kami juga menetapkan pedoman pembayaran baru dengan jumlah hadiah yang berkisar hingga 300K ribu dolar AS (Rp4,6 miliar), dan menjadikan program kami salah satu yang membayar tertinggi di industri ini," tandasnya.