Bagikan:

JAKARTA - Alat untuk mendeteksi materi pelecehan seksual anak atau CSAM di iPhone, iPad dan iCloud Photos milik Apple, ternyata batal diluncurkan. Sebelumnya, fitur ini juga mendapat banyak kritikan keras.

Minggu ini, Apple telah memutuskan untuk tidak melanjutkan dengan fitur deteksi CSAM yang mereka buat rencana sebelumnya untuk iCloud Photos.

"Anak-anak dapat dilindungi tanpa perusahaan menyisir data pribadi, dan kami akan terus bekerja sama dengan pemerintah, advokat anak, dan perusahaan lain untuk membantu melindungi anak muda, menjaga hak privasi mereka, dan menjadikan internet tempat yang lebih aman bagi anak-anak dan bagi kami. semua," ujar Apple.

Apple pertama kali mengumumkan fitur deteksi CSAM tersebut pada 2021, dengan tujuan membantu memerangi eksploitasi anak dan mempromosikan keselamatan, masalah yang semakin dianut oleh komunitas teknologi.

Namun, rencana itu langsung mendapat protes dari para pakar privasi dan keamanan. Mereka berpendapat fitur deteksi CSAM pada akhirnya dapat digunakan kembali untuk berburu jenis konten lain.

Melansir CNN Internasional, Jumat, 9 Desember, dalam pengumuman pembatalan fitur deteksi CSAM, perusahaan akan memfokuskan kembali upayanya untuk mengembangkan fitur Communication Safety, yang pertama kali tersedia pada Desember 2021.

Fitur Communication Safety adalah alat kontrol orang tua untuk memperingatkan anak di bawah umut saat lampiran gambar yang masuk atau terkirim di iMessage bersifat eksplisit secara seksual. Kemudian, fitur itu akan mengaburkannya.

Pengumuman Apple tentang membatalkan rencananya untuk fitur pemindaian CSAM tersebut muncul bersamaan dengan perusahaan meluncurkan beberapa fitur keamanan baru.

Diwartakan sebelumnya, Apple berencana untuk memperluas enkripsi end-to-end data iCloud untuk menyertakan cadangan, foto, catatan, riwayat obrolan, dan layanan lainnya, dalam langkah yang dapat melindungi data pengguna lebih lanjut.

Dijuluki Advanced Data Protection, alat ini akan memungkinkan pengguna menyimpan data tertentu lebih aman dari peretas, pemerintah, dan mata-mata, bahkan dalam kasus pelanggaran data Apple.