JAKARTA - Sebelumnya, Google dikabarkan memiliki rencana untuk menggabungkan lebih dari 500 karyawan Waze dengan organisasi Geo Google, yang mengawasi produk Maps, Earth, dan Street View.
Laporan tersebut datang dari seorang juru bicara yang mengungkapkan langsung kepada pihak Wall Street Journal, beberapa waktu lalu. Menanggapi kabar ini, pihak Google akhirnya mengeluarkan statement-nya.
“Google tetap berkomitmen akan keunikan brand aplikasi Waze yg begitu di gemari juga komunitas volunteer dan penggunanya,” kata Feliciana Wienathan, Communication Manager untuk Google Indonesia kepada VOI saat dikonfirmasi melalui email.
Feli menambahkan, dengan membawa tim Waze ke portfolio Geo, Google berharap tim tersebut nantinya dapat meningkatkan kolaborasi teknis untuk memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pengguna.
“Dengan membawa tim Waze ke portfolio Geo dari produk pemetaan dunia nyata seperti Google Maps, Google Earth, dan Street View, tim tersebut mendapatkan manfaat dari peningkatan kolaborasi teknis selagi memberikan para pengguna pengalaman yang mereka ketahui dan gemari,” pungkasnya.
BACA JUGA:
Waze merupakan peranti lunak navigasi gratis untuk perangkat telepon genggam dan Tablet PC yang memiliki GPS. Pada tahun 2013 silam, Google telah mengakuisisi Waze dengan nilai 1,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp17,1 triliun.
Meski terdapat penggabungan tim, Google berencana untuk tetap mempertahankan Waze sebagai layanan mandiri, dengan sumber informasi dalam perjalanan seperti lokasi kamera kecepatan, mobil polisi, dan roadkill.
CEO Google, Sundar Pichai mengatakan bahwa ia berharap untuk membuat Google 20% lebih produktif dengan menjalankan sumber daya yang lebih sedikit. Melansir sebuah catatan TechCrunch dalam Konferensi Kode pada bulan September lalu, Pichai mengungkapkan, pekerjaan perusahaan menjadi lebih lambat karena perekrutan yang berlebihan.