Bagikan:

JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi dunia diprediksi Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) akan gelap pada 2023 akibat adanya resesi global. Maka dari itu diperlukan strategi serta inovasi untuk menghadapinya, termasuk oleh operator telekomunikasi di Indonesia seperti Telkomsel dan XL Axiata.

Meski resesi global tengah melanda dunia, Bank Indonesia (BI) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan berada di atas 5 persen atau 5,2 persen. Tidak hanya dari kinerja ekspor, namun pertumbuhan ekonomi Indonesia juga muncul dari sisi konsumsi dalam negeri.

Namun bukan berarti Indonesia terbebas dari resesi global, terlebih semenjak adanya invasi Rusia ke Ukraina yang belum kunjung usai serta lonjakan inflasi yang sewaktu-waktu dapat mengancam ekonomi Indonesia.

Vice President Area Account Management Telkomsel, Samuel Pasaribu mengatakan memasuki 2023 terdapat banyak tantangan di berbagai sektor industri utamanya telekomunikasi karena adanya perubahan iklim ekonomi.

Maka dari itu, Samuel menyatakan Telkomsel sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai tantangan dan peluang di tahun depan.

"Telkomsel telah memastikan keberlanjutan roadmap perusahaan untuk menghadapi seluruh tantangan dan peluang tersebut dengan terus berinovasi menghadirkan ragam solusi produk dan layanan yang customer centric melalui penguatan tiga pilar digitalnya, yakni sebagai penyedia Digital Connectivity, Digital Platform dan Digital Service," ungkap Samuel dalam gelaran Selular Digital Telco Outlook (SDTO) 2023 di Jakarta, Selasa, 6 Desember.

Dijelaskan Samuel, sebagai penyedia Digital Connectivity perusahaan akan meningkatkan kapasitas hingga kualitas jaringan dengan menghadirkan konektivitas digital 4G/LTE dan 5G yang merata dan setara hingga pelosok negeri.

Kemudian melalui Digital Platform, Telkomsel akan berinovasi memberikan pengalaman seamless bagi pelanggan dalam mengakses produk dan layanan unggulan.

"Sebagai penyedia Digital Service Telkomsel akan terus memperluas portofolio lini bisnis digitalnya dengan menghadirkan inovasi layanan lintas sektor industri untuk mengakselerasi terbukanya lebih banyak peluang serta kemudahan inovasi dalam pemanfaatan teknologi digital terkini," jelas Samuel.

Sementara, Group Head Solutions Architect & Development, Aun Abdul Wadud mengatakan selama lima tahun ke belakang sebelum resesi global mengancam, XL Axiata berhasil mempertahankan pertumbuhan bisnisnya di tengah banyaknya tantangan.

Baik secara industri maupun secara global seperti adanya pandemi COVID-19 yang berlangsung dari 2020 hingga sekarang.

"Untuk dapat terus bertumbuh, di 2023 perusahaan akan fokus kepada tiga pilar pertumbuhan. Kami akan terus meningkatkan penawaran Convergence sesuai dengan visi perusahaan," ujar Aun.

"Convergence kami akan berfokus pada dua segmen yaitu keluarga dan bisnis (solusi terpadu untuk SME). Kami juga akan terus mengembangkan infrastruktur jaringan demi mendukung kualitas layanan yang lebih baik lagi. Kepuasan pelanggan tetap menjadi salah satu fokus utama kami sebagai hal yang membedakan kami dengan operator lain," imbuhnya.