JAKARTA - Pendiri bursa kripto Libertex Vyacheslav Taran dilaporkan meninggal dunia akibat kecelakaan helikopter. Kronologinya, Vyacheslav Taran sedang melakukan perjalanan dari Lausanne di Swiss ke Monako, tempat dia tinggal selama lebih dari 10 tahun. Dalam penerbangan, cuaca hari itu dilaporkan cerah. Namun ketika memasuki kawasan Monako, helikopter yang dinaiki Taran menabrak tebing. Pilotnya yang sudah berpengalaman juga meninggal dalam kecelakaan nahas tersebut.
Menurut laporan, ada seorang penumpang lain akan menaiki helikopter tersebut. Namun, beberapa menit sebelum helikopter mengudara, penumpang misterius itu membatalkan rencananya untuk terbang bersama Taran. Informasi terkait penumpang tersebut memicu sejumlah spekulasi dari komunitas kripto.
Menurut laporan Daily Coin, publikasi Ukraina UNIAN telah menghapus artikel berita yang menyatakan bahwa Taran memiliki 'kemungkinan hubungan dengan Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia' dan bahwa dia 'mencuci dana melalui sistem operasi mata uang kripto'. Namun, tidak ada bukti tentang hal ini dan pernyataan yang dirilis oleh istri Taran, Olga.
“Vyacheslav bersama teman-temannya menciptakan Pristaniste.me, sebuah yayasan amal untuk pengungsi Ukraina... Vyacheslav selalu aktif mendukung orang-orang Ukraina melalui yayasan amalnya,” kata Olga.
BACA JUGA:
“Saya mendesak semua jurnalis Barat yang mengutip UNIAN.net untuk berhenti menyebarkan kebohongan. Anak-anak saya telah diintimidasi karena tuduhan ini dan saya khawatir akan keselamatan mereka," tambahnya.
Ini terjadi setelah dua kematian mencurigakan lainnya dari para pemimpin kripto bulan ini, Nikolai Mushegian dan Tiantian Kullander. Yang pertama adalah Nikolai Mushegian yang ikut mendirikan MakerDAO, sistem yang memungkinkan pembuatan mata uang kripto $DAI, stablecoin terdesentralisasi yang dipatok ke dolar.
Mushegian meninggal karena tenggelam di laut saat berjalan-jalan di pantai, hanya empat jam setelah dia men-tweet bahwa dinas rahasia akan membunuhnya.
Sementara, Tiantian Kullander meninggal di tempat tidurnya pada tanggal 23 November di usianya yang baru 30 tahun. Kullander awalnya mendirikan Amber Group, sebuah 'unicorn fintech multi-miliar'.
Ketiga pemimpin bisnis kripto ini adalah miliarder atau multi-jutawan, dan mereka semua adalah kontributor signifikan bagi industri mata uang kripto seperti yang kita kenal sekarang.
Terlepas dari kematian misterius para eksekutif kripto, Daily Coin “menunggu penyelidikan atas kematian ini, pembaca hanya bisa berspekulasi.”