JAKARTA – Ethereum telah berhasil melakukan peralihan ke model baru Proof-of-Stake pada akhir 2022 lalu. Dengan begitu Ethereum memungkinkan penggunanya untuk mempertaruhkan atau mengunci (stake) ETH ke dalam jaringan untuk mendapatkan imbalan kripto. Fitur staking ini menjadi alternatif penambangan ETH yang sudah ditinggalkan.
Namun, hal tersebut mendapat komentar negatif dari pendiri kripto Cardano (ADA), Charles Hoskinson. Menurutnya, staking Ethereum itu tak ubahnya seperti “produk yang diatur.” Dia melontarkan pernyataan tersebut bukan tanpa alasan, pendiri Cardano itu menguraikan karena proses tersebut melibatkan aset pengguna yang diserahkan ke pihak lain “untuk mendapatkan keuntungan.”
Sebagaimana diketahui, Charles Hoskinson juga turut serta menjadi pendiri Ethereum pada awal pengembangannya. Namun, dia memilih hengkang dan memutuskan untuk mendirikan platform smart contract Cardano. Pada 9 Februari kemarin, Hoskinson mengutarakan pendapatnya dalam sebuah postingan Twitter.
"Mengunci dana, mendorong sentralisasi, dan desain protokol yang buruk merugikan seluruh industri," kata Charles Hoskinson.
Dalam konteks ini, Hoskinson menanggapi pernyataan CEO Coinbase Brian Armstrong yang menyatakan bahwa regulator AS Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) berncana melarang akses pengguna kripto ke layanan staking.
Hoskinson menyiratkan bahwa pendekatan Cardano terhadap staking "masuk akal untuk protokol proof-of-stake yang berkelanjutan yang mempromosikan kontrol oleh banyak orang, bukan sedikit dan menciptakan lingkungan terdesentralisasi yang besar."
BACA JUGA:
SEC perketat aturan
Setelah keruntuhan bursa kripto terkemuka FTX pada November lalu, pemerintah AS dan pihak-pihak terkait termasuk Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) mulai memperketat aturan terhadap industri cryptocurrency. Ketua SEC, Gary Gensler menyatakan bahwa bursa kripto atau exchanger yang menawarkan layanan staking sejatinya tak berbeda dengan sistem pinjam-meminjam hanya saja menggunakan istilah yang berbeda.
Pernyataan ketua SEC itu menuai pro kontra di kalangan komunitas kripto. Mereka mempertanyakan pemahaman SEC terhadap staking kripto ini. Hoskinson menilai ketua SEC itu salah paham.
"Semua bukti protokol staking mungkin akan disamakan karena kesalahpahaman mendasar tentang fakta-fakta operasi dan desain [staking] yang sebenarnya," tandas Hoskinson, dikutip Cryptoslate.
Di sisi lain, Hoskinson juga bukan pertama kalinya melontarkan kritikan terhadap Ethereum sebagaimana disebutkan di atas. Sebelumnya, pendiri Cardano itu sempat menggambarkan bahwa jaringan blockchain Ethereum itu tak ubahnya “Hotel California-nya kripto.”