Bagikan:

JAKARTA – Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk melarang staking mata uang kripto. CEO Coinbase, Brian Armstrong, mengungkapkan hal serupa dalam sebuah tweet, mengatakan bahwa dia telah mendengar bahwa badan sekuritas itu berencana untuk melarang staking crypto bagi investor ritel.

SEC belum memberikan komentar resmi terkait rumor ini, meskipun agensi tersebut telah berulang kali menyatakan bahwa sebagian besar aset digital memenuhi syarat sebagai sekuritas dan harus dalam lingkup peraturan mereka. Sebelumnya, Gary Gensler, ketua SEC, juga mengindikasikan bahwa staking mungkin termasuk dalam lingkup peraturan mereka.

Staking kripto memerlukan proses mengunci koin untuk memvalidasi transaksi di berbagai blockchain, seperti Ethereum. Banyak bursa kripto, seperti Coinbase dan Kraken, sudah menawarkan produk staking untuk meningkatkan pendapatan mereka dan memberikan fasilitas ini kepada investor ritel tanpa perangkat keras khusus. Dalam hal Ethereum, jumlah staking minimum adalah 32 ETH dan memberikan imbalan hasil sekitar 6 persen.

Bursa kripto Coinbase sedang mengalami tekanan dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) karena menawarkan layanan staking di platformnya. Coinbase yang berbasis di AS ini kini menjadi penyimpan Ethereum terbesar kedua. CEO Coinbase, Brian Armstrong, menulis dalam utas terbarunya bahwa staking adalah inovasi penting bagi kripto karena memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi langsung dalam menjalankan jaringan kripto terbuka.

Ini bukanlah kali pertama Coinbase berseteru dengan SEC. Pertukaran kripto harus membatalkan produk pinjaman kripto mereka setelah tekanan dari badan sekuritas. Saat ini, layanan staking sangat populer setelah platform blockchain Ethereum beralih ke metode Proof-of-Stake pada bulan September 2022. Dengan adanya hardfork Shanghai yang akan dilakukan pada Maret 2022, pemegang ETH akan dapat menarik koin staking mereka.

SEC belum memberikan tanggapan terkait inspeksi terhadap Coinbase, namun, mereka telah berulang kali menyatakan bahwa sebagian besar aset digital memenuhi syarat sebagai sekuritas dan harus tunduk pada peraturan mereka. Apakah ini akan menjadi momen yang sulit bagi Coinbase dan para penggunanya, atau akan berakhir dengan kesepakatan yang baik, masih menjadi tanda tanya.