Perusahaan Penambang Bitcoin Riot Blockchain Kini Miliki 6.978 BTC
Perusahaan penambangan Bitcoin terkemuka, Riot Blockchain. (Foto; Dok. CoinCentral)

Bagikan:

JAKARTA - Riot Blockchain, sebuah perusahaan penambangan mata uang kripto yang berbasis di AS, memiliki 6,978 BTC setelah memecahkan rekor pada bulan lalu. Riot menghasilkan 740 BTC bulan lalu, meningkat 62 persen dari Januari 2022 dan merupakan rekor tertinggi bulanan bagi perusahaan. Ini berlawanan dengan tingkat produksi dan pendapatan yang mengecewakan pada akhir tahun 2022.

Meskipun mengalami kendala dengan armada penambangannya, Riot berhasil memecahkan rekor dalam hal jumlah bitcoin yang dihasilkan pada bulan Januari dengan 740 BTC. CEO Jason Les menjelaskan bahwa fasilitas Rockdale mengalami kerusakan akibat badai musim dingin baru-baru ini di Texas yang mempengaruhi kapasitas hash rate.

"Perbaikan sedang berlangsung di kedua gedung, dan kami telah berhasil membuat Gedung F kembali online, mewakili 0,6 EH/s dari kapasitas hash rate yang terdampak. Kami berterima kasih atas kemajuan tim kami, meskipun dalam kondisi cuaca yang sulit, dan sedang mengevaluasi beberapa opsi untuk membawa online sekitar 1,9 EH/s kapasitas hash rate yang masih terdampak di Gedung G," CEO Riot Blockchain.

Cuaca ekstrim mungkin akan menjadi halangan bagi Riot dalam mencapai target kapasitas hash rate sebesar 12,5 EH/s pada kuartal pertama 2023. Riot memanfaatkan lonjakan harga bitcoin untuk menjual 700 BTC seharga 13,7 juta (sekitar Rp200 miliar) dolar AS. Saat ini Riot memiliki 6.978 BTC senilai lebih dari 160 juta dolar AS (setara Rp2,4 triliun).

Armadanya terdiri dari 82.656 penambang dengan kapasitas hash rate 9,3 EH/s. Badai salju membuat lebih dari 17.000 mesin harus dimatikan. Meskipun demikian, Riot memiliki kabar baik dengan mengumumkan ekspansi timnya dengan anggota baru, berbeda dengan pemecatan yang terjadi di sektor ini.

Banyak pemain besar seperti Coinbase, Bybit, Kraken, dan Gemini sedang melakukan pemecatan karyawan. Saingan Riot, Core Scientific, juga mengurangi jumlah karyawannya, namun hal itu tidak cukup untuk mencegah pengajuan perlindungan kebangkrutan beberapa hari sebelum Natal.

Tahun lalu, Riot mengalami kejatuhan yang dimulai pada bulan Juli ketika hanya menambang 318 BTC, 28 persen lebih sedikit dibandingkan bulan sebelumnya. Faktor utama penurunan tersebut adalah cuaca sangat panas di Texas yang membuat suhu meningkat di atas 40 derajat Celsius.

Banyak penambang, termasuk Riot, harus menghentikan kegiatan mereka sementara waktu untuk mencegah masalah parah pada jaringan listrik lokal dan risiko pemadaman listrik.

Terkait