Bagikan:

JAKARTA - Bitfarms Ltd., salah satu nama besar dalam industri penambangan Bitcoin, telah mengakuisisi Stronghold Digital Mining Inc. dalam transaksi senilai sekitar 125 juta dolar AS (sekitar Rp2 triliun) menggunakan saham. Kesepakatan ini muncul di tengah persaingan ketat dengan Riot Platforms Inc., yang sebelumnya mencoba mengakuisisi Bitfarms.

Menurut pengumuman yang dirilis, para pemegang saham Stronghold akan menerima 2,52 saham Bitfarms untuk setiap saham yang mereka miliki, mewakili premi sekitar 70% dari harga rata-rata tertimbang volume saham Stronghold di Nasdaq selama 90 hari hingga 16 Agustus. Transaksi ini juga mencakup utang sebesar 50 juta dolar AS (sekitar Rp800 miliar) yang akan ditanggung oleh Bitfarms.

Langkah ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas penambangan Bitfarms dengan meningkatkan akses terhadap energi melalui Stronghold, yang memiliki pembangkit listrik sendiri dan terhubung dengan jaringan listrik lokal. Stronghold menggunakan batubara untuk menghasilkan energi yang diperlukan dalam operasi penambangannya, sehingga diharapkan dapat mendukung perluasan operasional Bitfarms.

Akuisisi ini terjadi bersamaan dengan upaya Riot Platforms yang menawarkan 950 juta dolar AS (sekitar Rp15,2 triliun) untuk membeli Bitfarms, tawaran yang ditolak pada bulan April lalu. Sebagai tanggapan, Bitfarms menerapkan strategi "poison pill" untuk melawan upaya pengambilalihan tersebut dan telah menjadwalkan rapat pemegang saham khusus pada 29 Oktober untuk membahas upaya Riot mengganti tiga anggota dewan.

Dalam laporan keuangannya, Bitfarms mencatat pendapatan sebesar 41,5 juta dolar AS (sekitar Rp664 miliar) untuk kuartal kedua tahun ini, sementara Stronghold mengalami kerugian sebesar 21,3 juta dolar AS (sekitar Rp340 miliar) dengan pendapatan 19,1 juta dolar AS (sekitar Rp305 miliar). Riot, yang merupakan salah satu perusahaan penambangan Bitcoin terbesar di dunia, mencatat pendapatan sebesar 70 juta dolar AS (sekitar Rp1,1 triliun) pada periode yang sama.

Akuisisi ini juga terjadi di tengah tantangan yang dihadapi sektor penambangan kripto setelah peristiwa Bitcoin halving, yang mengurangi hadiah penambangan harian. Para penambang kini berusaha untuk memperluas kapasitas mereka melalui akuisisi guna menghadapi dampak dari pengurangan hadiah tersebut.

Riot mengungkapkan pada bulan Juli bahwa hashrate-nya mengalami peningkatan sebesar 50% antara bulan Mei dan Juni tahun ini, mencapai 22 exahashes per detik (EH/s). Angka ini melonjak 106% dibandingkan dengan 10,7 EH/s yang tercatat tahun lalu. Riot juga mencatatkan peningkatan produksi Bitcoin sebesar 19% pada bulan Juni, meskipun jumlah tersebut masih turun 45% dibandingkan tahun 2023. Saat ini, Riot memegang 9.334 BTC.