JAKARTA - Salah satu bursa kripto terkemuka AS, Kraken, dilaporkan sedang berencana meluncurkan banknya sendiri. Hal ini dilakukan setelah Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) mendakwa Kraken karena gagal mendaftarkan program staking aset kripto.
Menurut Chief Legal Officer Kraken, Marco Santori, Kraken Bank hampir diluncurkan, dan rencananya akan dilakukan secara bertahap pada tahun 2022 dengan layanan pertama diberikan kepada klien Kraken AS dan kemudian ke yang lain.
Pada tahun 2023, Kraken telah menyelesaikan perselisihan senilai 30 juta dolar AS dengan SEC AS. Sebelumnya, US SEC telah menyatakan bahwa Kraken harus berhenti menawarkan atau menjual sekuritas melalui program staking aset digital. Kraken telah menawarkan layanan staking aset kripto sejak tahun 2019.
BACA JUGA:
Meskipun petugas hukum Kraken menolak untuk mengomentari penyelesaian dengan US SEC, ia menambahkan bahwa staking merupakan bagian kecil dari pendapatan Kraken.
Bursa ini juga tidak mengakui atau menyangkal klaim yang diajukan dalam pengaduan tersebut. Namun, tindakan hukum tersebut tidak mempengaruhi bauran produk Kraken di AS.
Sebagai bursa crypto yang cukup dikenal, Kraken telah membuat langkah untuk meluncurkan banknya sendiri sebagai upaya diversifikasi bisnis. Kraken akan segera bergabung dengan bursa kripto lainnya yang telah meluncurkan banknya sendiri, seperti Gemini dan Coinbase.
Bagi pelaku pasar kripto, langkah Kraken ini diharapkan dapat memberikan kepercayaan dan stabilitas pada industri aset digital, terutama dalam hal regulasi dan kepatuhan.