Bagikan:

JAKARTA - Beyonca, sebuah perusahaan rintisan yang didirikan oleh sekelompok mantan karyawan eksekutif Volkswagen, kini berencana untuk menghadapi Audi dan BMW di China. Tahun depan mereka mulai membuat kendaraan listrik premium baru, yang membuat fitur unggulan seperti pemantauan kesehatan yang akan menarik pembeli.

Dipimpin oleh CEO Renault China saat ini, Soh Weiming, dan didukung oleh Renault dan Dongfeng Motor, Beyonca yang baru berusia dua tahun berencana untuk meluncurkan mobil produksi pertamanya pada kuartal pertama tahun depan dengan pengiriman mulai 2024. Hal ini ditegaskan oleh Soh kepada Reuters.

Beyonca sudah meluncurkan mobil konsep pada Minggu, 30 Oktober yang fitur seperti sensor yang dapat memantau tekanan darah pengemudi, alarm untuk memperingatkan dokter yang dipekerjakan oleh Beyonca tentang keadaan darurat dan fungsi mengemudi otonom untuk membantu memarkir mobil.

Soh, chairman Beyonca, mengatakan perusahaan menargetkan segmen premium kelas atas, di mana mereka akan bersaing dengan model seperti Audi A8L, BMW Seri 7, dan Mercedes S Class.

"Kita harus menghadapi mereka," kata Soh kepada Reuters yang mengacu pada tiga merek premium Jerman. "Dengan peralatan medis dan semua hal yang akan kami sebarkan, kami memiliki kesempatan."

Beyonca akan memulai produksi di China tetapi berencana untuk membangun pabrik di luar negeri dalam waktu lima tahun ke depan untuk melayani pasar termasuk Timur Tengah, negara-negara ASEAN, dan Eropa. Soh juga menambahkan bahwa mereka mentargetkan untuk menjual 100.000 EV setiap tahun dengan tiga hingga lima model yang tersedia setelah tahun 2025.

Soh mengatakan bahwa pada saat mobil diluncurkan, teknologi EV generasi ketiga akan menawarkan waktu pengisian yang lebih cepat dan jarak berkendara yang lebih lama.

Peluncuran, ini  dilakukan saat adanya tanda melemahnya permintaan yang muncul di pasar mobil terbesar di dunia dan persaingan di sektor EV negara itu yang terus meningkat. Tesla baru-baru ini memangkas harga di China dalam sebuah langkah yang menurut para analis dapat memulai perang harga.

Soh mengakui adanya latar belakang yang sulit dalam produksi mereka tetapi menunjuk pada pertumbuhan yang stabil di segmen mobil premium, yang katanya memiliki potensi penjualan tahunan sebesar 3 juta mobil di China.

Dia menolak untuk mengatakan berapa banyak yang diperoleh Beyonca dari investor atau seberapa besar saham yang dimiliki Renault dan Dongfeng di perusahaan tersebut.

Renault mengonfirmasi telah berinvestasi, dengan mengatakan akan meningkatkan transformasi grup dari pembuat mobil menjadi raksasa teknologi dengan mobil sebagai pusatnya. Dongfeng tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters atas laporan itu.

"Ide kami adalah untuk menciptakan sesuatu yang tepat di bawah struktur perusahaan yang lebih gesit ... Apa yang kami capai dalam lebih dari satu tahun di sini akan memakan waktu tujuh atau delapan tahun di pembuat mobil konvensional," kata Soh.

Selain Soh, yang merupakan eksekutif lama di Volkswagen yang mengawasi operasinya di China, tim pendiri Beyonca juga termasuk mantan anggota dewan Volkswagen, Christian Klingler, mantan kepala departemen R&D Audi, Hans-Joachim Rothenpieler dan mantan desainer senior Bentley, Dirk van Braeckel.

Beyonca berkantor pusat di Beijing dan memiliki pusat desain di Munich dan pusat pengembangan kecerdasan buatan di Singapura.