The Merge Buat Konsumsi Energi Ethereum Turun 99,9 Persen, Jejak Karbon Hanya 100 Ribu Ton Per Tahun
The Merge salah satu peningkatan blockchain paling signifikan pada Ethereum. (foto: dok. pixabay)

Bagikan:

JAKARTA – The Merge, yang dianggap sebagai salah satu peningkatan blockchain paling signifikan pada Ethereum hingga kini, telah menurunkan konsumsi energi jaringan sebesar 99,9% segera.

Pada 15 September, blockchain Ethereum bermigrasi dari proof-of-work (PoW) ke mekanisme konsensus proof-of-stake (PoS) dalam upaya untuk beralih ke blockchain hijau. Yang terjadi selanjutnya adalah penurunan langsung dan tajam dalam konsumsi energi total jaringan Ethereum.

Sebelum peningkatan Merge, pada tahun 2022, konsumsi energi Ethereum berkisar antara 46,31 terawatt hour (TWh) per tahun hingga 93,98 TWh per tahun. Konsumsi energi terendah untuk Ethereum tercatat pada 26 Desember 2019, sebesar 4,75 TWh per tahun.

Mulai dari 15 Oktober, hari The Merge Ethereum, energi Ethereum turun lebih dari 99,9% dan terus mempertahankan penggunaan energi yang rendah. Akibatnya, jejak karbon jaringan saat ini mencapai 0,1 juta ton CO2 (MtCO2) per tahun.

Jika diterjemahkan ke dalam satu transaksi Ethereum, konsumsi listriknya serendah 0,03 kilowatt hour (kWh) dan jejak karbonnya adalah 0,01 kgCO2, yang menurut digiconomist, setara dengan energi yang digunakan saat menonton YouTube selama dua jam.

        

Terlepas dari perayaan seputar transisi Ethereum ke PoS, anggota komunitas menyuarakan keprihatinan terkait dengan sentralisasi blockchain dan pengawasan peraturan yang lebih tinggi.

Aspek sentralisasi menjadi jelas setelah The Merge, karena 46,15% node untuk menyimpan data, memproses transaksi, dan menambahkan blok blockchain baru dapat dikaitkan hanya dengan dua alamat.

Sementara pendukung Ethereum mengklaim bahwa siapa pun dengan 32 ETH dapat menjadi validator, penting untuk dicatat bahwa 32 ETH, atau sekitar 41.416 dolar AS, bukanlah jumlah yang kecil untuk pemula atau pedagang biasa.