Bagikan:

JAKARTA – Peralihan Ethereum dari model lama ke model baru kian santer dalam beberapa bulan terakhir. Proses peralihan tersebut disebut The Merge, fase yang menandai beralihnya ETH versi lama ke ETH 2.0.

Pasalnya ETH versi lama menggunakan model Proof-of-Work (PoW) yang dinilai boros energi karena memungkinkan penambangan menggunakan komputasi tinggi. Sementara model Proof-of-Stake (PoS) memungkinkan proses staking atau penguncian kripto untuk memvalidasi jaringan. PoS juga diklaim sebagai model yang ramah lingkungan.

Beberapa hari terakhir, pengembang ETH, Ethereum Foundation secara resmi telah menetapkan waktu implementasi fase The Merge yakni pada tanggal 19 September 2022. Transisi ETH diyakini akan memangkas biaya transaksi dalam jaringan Ethereum secara signifikan.

Dilansir dari CoinSpeaker, spekulasi seputar The Merge pada September telah ada beredar dalam beberapa waktu lalu, konfirmasi diberikan pada panggilan konferensi pengembang Ethereum, yang diselenggarakan oleh Tim Beiko. Pada pertemuan tersebut, Beiko mengusulkan tanggal 19 September, dan tidak ada keberatan dari pengembang mana pun yang hadir dalam panggilan tersebut.

The Merge akan menjadi salah satu tonggak terpenting dalam sejarah teknologi blockchain. Ketika selesai, itu akan mengurangi penggunaan energi jaringan sebanyak 99%, sehingga membebaskan Ethereum dari anggapan sebagai kripto yang tidak ramah lingkungan.

“Ada biaya yang sangat nyata terkait dengan tidak melakukan The Merge: 130.000 ton karbon dioksida setiap hari,” kata pengembang Ben Edgington.

“Ini hampir satu juta ton seminggu. Setiap minggu kami memutar-mutar ibu jari kami, itu adalah satu megaton karbon dioksida yang kami pancarkan,” tambahnya.

Klaim bahwa urgensi tidak dirasakan ditepis oleh Tim Beiko yang mengatakan bahwa upaya untuk menyelesaikan semuanya dengan benar tidak boleh diganggu.

“Perlu dicatat [bahwa] pada panggilan terakhir, dan secara pribadi bagi saya, tim klien telah menyebutkan bahwa mereka merasa sangat stres dan mendesak,” katanya. “Terlalu banyak tekanan hanya membuat tim kelelahan atau membuat keputusan yang lebih buruk, dan itu bukan situasi yang kami inginkan,” ujar Edgington.

Kendati begitu, pengembang Ethereum telah menyoroti fakta bahwa tanggal yang ditetapkan hanyalah panduan untuk roadmap Ether. Sedangkan waktu peluncuran di mainnet belum bisa dipasptikan seiring situasi dan kondisi yang dihadapi pengembang.