Bagikan:

JAKARTA – Penerbit stablecoin Tether mendukung transisi yang akan dilakukan Ethereum dalam fase The Merge pada September mendatang. Pihak Tether mengumumkan dukungannya pada Selasa, 9 Agustus.

Ethereum sebagai mata uang kripto terbesar nomor dua setelah Bitcoin, merupakan kripto pertama yang melakukan transisi dari model Proof-of-Work (PoW) ke Proof-of-Stake (PoS). Ini berpotensi memberikan dampak besar bagi mata uang kripto lainnya yang dibangun di jaringan Ethereum

Dalam sebuah pengumuman pada hari Selasa, Tether menekankan bahwa penting untuk tidak menimbulkan kebingungan dan bahaya dalam ekosistem Ethereum dengan mempersenjatai transisi yang akan datang.

“Untuk alasan ini, Tether akan mengikuti perkembangan dan persiapan acara ini dengan cermat dan akan mendukung POS Ethereum sesuai dengan jadwal resmi,” kata Tether, dikutip dari CryptoPotato.

Tether ingin memastikan proses transisi Ethereum dari PoW ke PoS dapat berjalan dengan lancar. Ethereum dijadwalkan akan mengimplementasikan The Merge pada 19 September mendatang. Tahap ini merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu komunitas Ethereum.

Transisi tersebut dinilai akan meninggalkan model penambangan ETH. Model mining akan digantikan oleh sistem staking atau penguncian kripto untuk memvalidasi transaksi dalam jaringan. Dengan staking pengguna akan mendapat imbalan sejumlah tertentu.

Namun, beberapa anggota komunitas penambangan Ethereum di China telah membahas peluncuran jaringan baru, ETHW, pada saat The Merge. Mereka menilai ETH berpotensi melahirkan cabang baru (fork), di mana ETH versi PoW akan tetap ada.

Ini menimbulkan masalah bagi penerbit stablecoin, karena mereka hanya dapat menggunakan cadangan mereka secara kredibel untuk melayani penukaran untuk satu status jaringan. Sebelum Tether, Circle – penerbit USDC – juga mengkonfirmasi dukungan untuk penggabungan tersebut.

“Kami tahu bahwa adalah tanggung jawab kami untuk meyakinkan komunitas tentang dukungan kami untuk pengembangannya,” tutup Tether.