TikTok Dibebaskan dari Gugatan karena Menyebabkan Kematian Gadis Berusia 10 Tahun Setelah Mencoba Video Tantangan TikTok
Tawainna Andersonm mengugat TikTok setelah kematian putrinya. (foto: twitter @TMacDonaldWHYY)

Bagikan:

JAKARTA - TikTok Inc memenangkan pembebasan  atas gugatan yang menuduhnya menyebabkan kematian seorang gadis berusia 10 tahun dengan mempromosikan "tantangan pemadaman" mematikan yang mendorong orang untuk mencekik diri mereka sendiri di platform media sosial berbasis video.

Hakim Distrik AS, Paul Diamond, di Philadelphia memutuskan Selasa 25 Oktober bahwa TikTok kebal dari gugatan di bawah bagian dari Undang-Undang Kepatutan Komunikasi federal yang melindungi penerbit karya orang lain.

"Kebijaksanaan untuk memberikan kekebalan seperti itu adalah sesuatu yang diputuskan dengan benar oleh Kongres, bukan pengadilan," tulis Diamond, seperti dikutip Reuters.

Jeffrey Goodman, pengacara ibu dari gadis itu, Tawainna Anderson, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keluarga akan "terus berjuang untuk membuat media sosial aman sehingga tidak ada anak lain yang terbunuh oleh perilaku sembrono dari industri media sosial."

Sementara TikTok sendiri tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters, atas keputusan pengadilan itu.

Anderson menggugat TikTok dan perusahaan induknya di China, ByteDance Inc, pada Mei lalu, dengan mengatakan bahwa algoritme perusahaan menunjukkan putrinya, Nylah Anderson, sebuah video yang menyarankan tantangan pemadaman.

Pada Desember 2021, Nylah mencoba tantangan pemadaman menggunakan tali tas yang digantung di lemari ibunya. Menurut gugatan itu ia kemudian kehilangan kesadaran dan menderita luka parah. Dia terpaksa dilarikan ke rumah sakit tetapi meninggal lima hari kemudian.

TikTok dan ByteDance memutuskan untuk mengabaikan kasus tersebut, dengan mengatakan bahwa berdasarkan Bagian 230 dari Undang-Undang Kepatutan Komunikasi, mereka tidak dapat dimintai pertanggungjawaban atas penerbitan konten dari pihak ketiga. Diamond, mengatakan bahwa hal itu adalah keadaan yang "tragis.”

TikTok dan perusahaan media sosial lainnya, termasuk Facebook dan Instagram, milik Meta Platforms Inc dan YouTube milik Alphabet Inc, menghadapi semakin banyak tuntutan hukum di seluruh negeri yang berusaha meminta pertanggungjawaban mereka karena menyebabkan anak muda menjadi kecanduan produk mereka. Bahkan dalam beberapa kasus menyebabkan kerugian termasuk gangguan makan, melukai diri sendiri dan bunuh diri.

Sebuah panel peradilan federal awal bulan ini mengkonsolidasikan lusinan kasus semacam itu dalam gugatan massal baru di pengadilan federal di Oakland, California.