Bagikan:

JAKARTA - Google kembali menjadi sorotan usai mengirimkan semua email kampanye dari Komite Nasional Partai Republik (RNC) ke folder spam, diklaim sebagai praktik penyaringan diskriminatif.

RNC kemudian mengajukan gugatan di pengadilan federal di California, Amerika Serikat (AS) pada Jumat lalu.

"(Google) secara tidak sah mendiskriminasi Komite Nasional Republik (RNC) dengan membatasi pesan emailnya karena afiliasi dan pandangan politik RNC,” ungkap gugatan RNC.

“Google telah menurunkan jutaan email RNC secara massal ke folder spam calon donatur dan pendukung selama poin-poin penting dalam penggalangan dana pemilu dan pembangunan komunitas. Waktu penyaringan Google yang paling mengerikan sangat memberatkan," imbuhnya.

Diketahui, langkah Google merupakan perpanjangan dari program penyaringan email spam perusahaan.

Program percontohan yang kontroversial itu mengubah filter email politik agar mereka dapat melewati algoritme perusahaan untuk masuk ke dalam email spam.

Sebaliknya, email politik akan masuk ke folder spam hanya jika pengguna mengambil tindakan untuk menandainya sebagai spam.

Proposal untuk menjalankan proyek percontohan muncul setelah kritik keras dari Partai Republik AS bahwa filter spam bias terhadap kaum konservatif. Tetapi tuduhan itu dibantah oleh raksasa teknologi tersebut.

"Seperti yang telah berulang kali kami katakan, kami tidak memfilter email berdasarkan afiliasi politik. Filter spam Gmail mencerminkan tindakan pengguna," kata juru bicara Google José Castaneda dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters, Senin, 24 Oktober.

Sebagai tanda kebencian publik terhadap spam, Komisi Pemilihan Federal (FEC) menerima ribuan komentar yang mendesaknya untuk menolak permintaan tersebut.

"Kami memberikan pelatihan dan pedoman untuk kampanye, kami baru-baru ini meluncurkan percontohan yang disetujui FEC untuk pengirim politik, dan kami terus bekerja untuk memaksimalkan pengiriman email sambil meminimalkan spam yang tidak diinginkan," ujar juru bicara Google.

RNC mengatakan diskriminasi telah berlangsung selama sekitar 10 bulan meskipun ada upaya terbaik untuk bekerja dengan Google. Menurutnya, dugaan perutean emailnya ke folder spam telah menghabiskan pendapatan dan lebih banyak uang akan hilang dalam beberapa minggu mendatang menjelang pemilihan umum paruh waktu.