Bagikan:

JAKARTA – Chainlink (LINK) saat ini menempati urutan ke-24 sebagai salah satu dari 50 besar kripto teratas berdasarkan kapitalisasi pasarnya. Para pemegang kripto terbanyak yang dapat mempengaruhi pasar atau biasa disebut whale, dilaporkan telah menambah pundi-pundi LINK mereka dalam beberapa bulan terakhir.

Data anlitik Santiment mengungkapkan bahwa LINK menjadi salah satu kripto yang paling banyak dibeli oleh investor besar baik dari level shark maupun whale. Mereka secara aktif meningkatkan investasi mereka selama penurunan pasar kripto dalam beberapa bulan terakhir ini. 

Berdasarkan platform analitik tersebut, kelompok investor ini secara kolektif telah menambahkan 47,31 juta token LINK ke dompet digital mereka sejak 3 Maret lalu. Ini berarti dana senilai 312,7 juta dolar AS (setara Rp4,9 triliun) telah diinvestasikan dalam token asli dari jaringan oracle blockchain tersebut.

Saat ini para whale dan shark itu memiliki LINK sebesar 17,61 persen dari total pasokan LINK yang beredar saat ini. Data ini menunjukkan peningkatan kepemilikan mereka sebesar 4,73 persen dalam periode tersebut. Santiment menyatakan bahwa para investor besar tersebut sibuk menambahkan kepemilikan token LINK mereka selama market bearish di tahun 2022 ini.

Kripto LINK belum menunjukkan pergerakan harganya terkait aktivitas whale tersebut. Meski demikian, masuknya para whale ini juga menunjukkan kuatnya kepercayaan investor besar terhadap Chainlink. Namun, token telah membuat beberapa reli harga yang mengesankan selama periode di mana paus telah terakumulasi. 

Bulan lalu, harga LINK memisahkan diri dari pasar kripto lainnya. Token melonjak sekitar 20 persen meskipun pasar sedang terguncang. Saat berita ini ditulis, LINK diperdagangkan di harga Rp103.185 per koinnya. Data Coingecko mengungkapkan performa harga LINK mengalami penurunan 3,0 persen dalam 24 jam terakhir. LINK sempat tembus harga tertinggi sepanjang masanya pada level Rp752.768 per koin, pada 10 Mei 2021.