Bagikan:

JAKARTA - Kabar terbaru datang dari mata uang kripto Chainlink (LINK) yang menunjukkan terdapat entitas besar pemilik koin atau Whale di jaringan tersebut. Whale dilaporkan sedang mengakumulasi layanan oracle terdesentralisasi Chainlink selama 14 hari terakhir.

Data on-chain yang dilaporkan oleh layanan pelacak blockchain Lookonchain menunjukkan bahwa sebanyak 30 alamat, yang mungkin berasal dari individu yang sama, telah mengumpulkan 2,6 juta token LINK senilai lebih dari 18,5 juta dolar AS (Rp283 miliar) dari bursa kripto Binance.

Sementara itu, menurut Chainlink, tujuh layanannya telah diintegrasikan ke dalam enam blockchain yang berbeda selama seminggu terakhir termasuk Arbitrum, Avalanche, BNBChain, Ethereum, Optimism, dan Polygon. Tampaknya para "whale" (pemilik kripto dalam jumlah besar) di jaringan Ethereum sedang sibuk mengambil tindakan besar, dan hal ini menarik perhatian para analis kripto untuk memperhatikan situasi yang terjadi.

Lookonchain juga menemukan paus Ethereum melakukan pemindahan besar selama akhir pekan. Menurut perusahaan tersebut, salah satu paus mengirimkan lebih dari 50 juta dolar AS (Rp767 miliar) dalam stablecoin ke Binance dalam dua transaksi pada Sabtu, dan sejauh ini telah melakukan satu pembelian ETH besar.

"Whale mentransfer 30,73 juta USDC ke Binance kemarin dan menerima 14.683 ETH (26 juta dolar AS atau sekitar Rp399 miliar) dari Binance 5 menit yang lalu. Kemudian mentransfer 19,68M USDT ke Binance lagi 20 menit yang lalu," menurut keterangan Lookonchain.

Lookonchain sebelumnya melaporkan paus kripto mendorong harga altcoin yang berfokus pada privasi, MASK token, sepanjang Maret, membantunya mengungguli sebagian besar pasar aset digital.

"Harga MASK meningkat sekitar 44 persen hari ini. Pembuat pasar ini menerima 3,5 juta MASK dari alamat '0x5459' [pada 17 Maret]. Pada saat yang sama, beberapa alamat terkait menarik MASK dari bursa satu demi satu. Mendorong harga MASK lagi!" tambah Lookonchain.

Pergerakan besar oleh para "whale" ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan manipulasi pasar oleh pihak-pihak yang terlibat. Terlepas dari itu, para pengamat pasar tetap memperhatikan tindakan para "whale" di jaringan dan berharap untuk melihat dampaknya pada nilai aset digital di masa mendatang.