Bagikan:

JAKARTA - Harga Chainlink (LINK) mengalami peningkatan sebesar 9,1% dalam 24 jam terakhir, saat ini LINK diperdagangkan di level Rp103 ribuan per koin. LINK memiliki kapitalisasi pasar senilai 3,6 miliar dolar AS (setara Rp55,3 triliun). Selama seminggu terakhir, terjadi peningkatan signifikan dalam aktivitas on-chain Chainlink.

Dalam kurun waktu 24 jam terakhir, empat dompet Chainlink melakukan transfer besar-besaran sebanyak 18,75 juta token LINK ke berbagai platform, dengan total nilai mencapai  119 juta dolar AS (setara Rp1,8 triliun).

Keempat dompet ini, yang awalnya digunakan untuk mengelola persediaan yang tidak beredar, mengirimkan sekitar 15,7 juta token LINK senilai sekitar  100 juta dolar AS (Rp1,5 triliun) ke Binance. Selain itu, mereka juga mengirimkan sekitar 3,05 juta token LINK senilai sekitar  19 juta dolar AS ke sebuah dompet multi-tanda tangan yang memiliki alamat 0xD50f.

Analis on-chain dari Lookonchain mencatat bahwa dompet khusus ini secara rutin telah mentransfer LINK ke Binance setiap kuartal sejak bulan Agustus 2022. Total transaksi ini telah mencapai jumlah yang cukup besar, yaitu 71,8 juta token LINK senilai  446 juta dolar AS atau setara Rp6,8 triliun.

Peningkatan signifikan dalam jumlah token LINK yang berpindah tangan ini telah menimbulkan kekhawatiran seputar potensi pengaruhnya terhadap harga token ini.

Chainlink Jalin Kemitraan Strategis

Peningkatan harga LINK belakangan ini kemungkinan terkait dengan serangkaian kemitraan strategis yang dilakukan oleh Chainlink dalam dunia keuangan tradisional.

Chainlink sukses melakukan uji coba tokenisasi dalam kemitraannya dengan SWIFT, perusahaan pengiriman uang terkemuka di dunia. Kolaborasi ini melibatkan sejumlah lembaga perbankan besar, termasuk BNY Mellon, BNP Paribas, Euroclear, dan Lloyds Banking Group.

Tak hanya itu, Australia and New Zealand Banking Group (ANZ) juga telah menggunakan protokol interoperabilitas lintas rantai Chainlink untuk menguji stablecoin A$DC.

Keberhasilan ANZ dalam mentransfer dana dengan lancar di jaringan blockchain, baik yang bersifat terbuka maupun pribadi, telah menjadi bukti kemampuan blockchain untuk mendukung eksperimen yang sedang berlangsung dalam menerapkan aset dunia nyata ke dalam dunia blockchain.

Chainlink telah memainkan peran penting dalam menjelajahi kolaborasi sektor perbankan tradisional dan kripto, mengatasi berbagai masalah yang terkait dengan mata uang digital sentral (CBDC) ritel.