JAKARTA - Ketika pasar mata uang kripto, termasuk Bitcoin, tengah mengalami konsolidasi yang kuat, sorotan pelaku pasar besar beralih pada altcoin Chainlink (LINK) yang menunjukkan performa yang mengesankan.
Saat ini, harga LINK telah mengalami kenaikan sebesar 2,75% dengan harga 7,36 dolar AS (Rp111.900-an) dan kapitalisasi pasar LINK tembus 3,9 miliar dolar AS (Rp59,3 triliun). Menariknya, dalam sebulan terakhir, harga LINK mengalami lonjakan sebesar 20%, meskipun pasar kripto secara keseluruhan mengalami konsolidasi.
Penyedia data on-chain, Santiment, mengungkapkan bahwa aktivitas Chainlink di platform GitHub mengalami peningkatan signifikan selama musim panas ini, membuatnya menjadi salah satu dari lima aset teratas yang paling aktif dalam pengembangannya.
Tidak hanya itu, para pemegang besar yang memiliki 100 ribu hingga 10 juta koin LINK, yang dikenal sebagai "shark" dan “whale” telah mengumpulkan jumlah koin LINK tertinggi sejak Desember 2022. Dalam kurun waktu kurang dari empat minggu, alamat-alamat ini berhasil mengumpulkan lebih dari 192 juta dolar AS (Rp2,9 triliun) koin LINK.
BACA JUGA:
Michaël van de Poppe, seorang analis terkenal dalam dunia kripto, baru-baru ini membagikan prediksi bullish untuk Chainlink melalui saluran YouTube-nya. Menurutnya, setelah periode akumulasi yang panjang, aset kripto ini memiliki potensi untuk mengalami lonjakan lebih dari 50% dari harga saat ini.
Van de Poppe memperhatikan bahwa kisaran harga sekitar 6,75 dolar AS (Rp102.650) memiliki arti penting untuk posisi bullish, dan spekulasi yang kuat mengarah pada penguatan harga LINK hingga mencapai 11 dolar AS (Rp167.282).
Tidak hanya kenaikan harga dan aktivitas pengembangan yang menarik, Chainlink juga telah mengenalkan Cross-Chain Interoperability Protocol (CCIP), sebuah protokol interoperabilitas lintas rantai. Protokol ini telah diaktifkan dan berjalan untuk pengguna di berbagai blockchain seperti Avalanche, Ethereum, Optimism, dan Polygon. Sebelum peluncuran di mainnet, protokol ini telah diuji oleh sekitar 25 mitra.
Kehadiran protokol ini juga memberikan sinergi dengan SWIFT, sistem pembayaran global yang digunakan oleh bank-bank di seluruh dunia. Hal ini menunjukkan bahwa Chainlink tidak hanya berfokus pada pertumbuhan internal, tetapi juga dalam kolaborasi dan inovasi lintas sektor yang dapat memperkuat perannya dalam ekosistem blockchain.
Dengan semua elemen ini berada dalam fokus, Chainlink (LINK) terus mencuri perhatian dalam dunia mata uang kripto, mengingatkan kita bahwa bahkan di tengah konsolidasi pasar, ada aset yang tetap bersinar dengan potensi pertumbuhan yang kuat.