Bagikan:

JAKARTA - Dalam beberapa minggu terakhir, Chainlink (LINK), aset kripto asli dari jaringan oracle terdesentralisasi berbasis Ethereum, telah mengalami lonjakan harga yang signifikan. Lonjakan ini dipicu oleh meningkatnya aktivitas di jaringan serta kepercayaan investor yang kian menguat. LINK bahkan berhasil mengungguli Bitcoin dengan performa lebih baik sebesar 8,8% selama lonjakan terbaru ini. 

Menurut platform intelijen blockchain Santiment, sejumlah indikator teknikal menunjukkan potensi berlanjutnya kenaikan harga LINK. Analisis mereka juga mengungkapkan bahwa prospek jangka panjang aset ini tetap positif. Komunitas Chainlink melihat proyek ini sebagai pemain penting di pasar altcoin berkat teknologi oracle terdesentralisasinya. Teknologi ini menghubungkan kontrak pintar di blockchain dengan sumber data di luar rantai (off-chain), yang diharapkan dapat menjadi inovasi besar dalam ekosistem blockchain.

Narasi positif di media sosial juga turut mendorong optimisme terhadap Chainlink. Banyak yang meyakini bahwa LINK dapat menjadi jembatan penting antara kontrak pintar dan dunia data eksternal, meski masih harus dilihat apakah proyek ini bisa memenuhi ekspektasi tinggi tersebut.

Salah satu pendorong utama kenaikan harga LINK adalah meningkatnya akumulasi token oleh investor besar atau “paus.” Santiment melaporkan bahwa transaksi paus untuk LINK, terutama yang bernilai 100.000 Dolar AS hingga 1 juta Dolar AS (Rp1,5 miliar hingga Rp15 miliar), terus meningkat. Hal ini menunjukkan ketertarikan dari individu dan institusi dengan kekayaan besar terhadap Chainlink.

Per data terbaru, dompet yang memegang lebih dari satu juta LINK kini menguasai 694 juta token, meningkat 8,5 juta sejak pertengahan Agustus. Ini merupakan salah satu lonjakan akumulasi paus tercepat dalam tiga tahun terakhir, menandakan bahwa investor besar semakin percaya pada potensi jangka panjang Chainlink.

Meski optimisme tinggi, Santiment juga mengingatkan investor untuk tetap waspada. Indikator Market Value to Realized Value (MVRV) Chainlink menunjukkan bahwa meskipun LINK masih memiliki potensi kenaikan, ada risiko penurunan jangka pendek. Dengan MVRV dalam wilayah negatif, LINK masih dianggap undervalued, sehingga peluang pertumbuhan masih terbuka lebar.