Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah India akan mendorong Apple, Samsung, dan produsen ponsel lainnya untuk memprioritaskan peluncuran dan peningkatan perangkat lunak untuk mendukung 5G di negara mereka. Permintaan ini muncul di tengah kekhawatiran bahwa banyak model smartphone tidak siap untuk layanan berkecepatan tinggi yang baru saja diluncurkan.

Perdana Menteri India, Narendra Modi, sudah  meluncurkan layanan 5G pada 1 Oktober di tengah banyak kemeriahan, di mana operator telekomunikasi terkemuka Reliance Jio mengatakan akan membuat layanan tersebut tersedia di empat kota. Sementara saingannya Bharti Airtel bersiap menggelar di delapan kota. Kedua perusahaan mengatakan layanan itu akan diperluas tahun depan.

Namun menurut tiga sumber industri dan situs web Airtel, model iPhone Apple, termasuk iPhone 14 terbaru, dan banyak ponsel utama Samsung tidak memiliki perangkat lunak yang kompatibel untuk mendukung 5G di India.

Prihatin dengan ini, birokrat top dari telekomunikasi India dan departemen TI akan memimpin pertemuan pada Rabu untuk adopsi 5G awal. Ia meminta eksekutif smartphone dari perusahaan asing Apple, Samsung, Vivo dan Xiaomi, serta operator telekomunikasi domestik Reliance, Airtel dan Vodafone Idea  untuk hadir, seperti dalam dokumen pemerintah yang dilihat oleh Reuters.

Agendanya termasuk mengadakan pembicaraan "untuk memprioritaskan" dan merilis peningkatan perangkat lunak untuk mendukung jaringan berkecepatan tinggi, pemberitahuan untuk pertemuan tertutup itu menyatakan.

Apple Inc, Samsung Electronics, Vivo, Xiaomi Corp, serta tiga operator telekomunikasi domestik, tidak segera menanggapi permintaan komentar atas laporan itu. Sementara Departemen TI dan telekomunikasi India juga tidak menanggapi hal ini.

India telah mengatakan bahwa peluncuran 5G di pasar seluler terbesar di dunia, setelah China, akan menghadirkan internet berkecepatan tinggi kepada konsumen, dengan manfaat sosial-ekonomi simultan di sektor-sektor seperti pertanian dan kesehatan.

Pada Agustus lalu, Jio, operator seluler terbesar di India dengan lebih dari 420 juta pelanggan, mengambil gelombang udara senilai 11 miliar dolar AS dalam lelang spektrum 5G senilai 19 miliar dolar AS. Airtel menghabiskan lebih dari 5 miliar dolar AS, sementara Vodafone menyediakan dana di atas 2 miliar dolar AS.

Sementara para pemain telekomunikasi dan perusahaan smartphone telah mengadakan diskusi satu sama lain, untuk menyelesaikan masalah kompatibilitas antara teknologi 5G khusus perusahaan telekomunikasi di India dan perangkat lunak telepon membutuhkan waktu.

Situs web Airtel pada Selasa lalu menunjukkan "Apple belum memperbarui perangkat lunak" untuk semua model 12 hingga 14 iPhone dari Apple di bawah bagian yang kompatibel dengan 5G. Untuk Samsung juga, banyak model yang belum siap. Sementara lebih dari tiga lusin model Xiaomi dan Vivo China ditampilkan siap digunakan dengan layanan 5G-nya.

"Apple telah menghabiskan banyak waktu. Airtel mengkhawatirkan hal ini karena banyak klien premium mereka menggunakan perangkat Apple," kata sumber industri kedua yang mengetahui langsung situasi tersebut. Ia juga menambahkan bahwa Apple dan Airtel telah mengadakan pembicaraan.

Sumber ketiga dengan pengetahuan langsung tentang masalah ini mengatakan Apple sedang dalam proses menguji dan memvalidasi berbagai penawaran 5G dari penyedia jaringan di India. Kurangnya peningkatan perangkat lunak 5G telah membuat pengguna kesal.

Pada Minggu 9 Oktober, CEO perusahaan pembayaran digital India yang didukung SoftBank, Paytm, Vijay Shekhar Sharma, menandai Airtel dalam sebuah tweet untuk mengatakan bahwa dia membeli telepon Google Pixel 6a hanya untuk menggunakan 5G, namun ponsel itu tidak menunjukkan dukungan jaringan di New Delhi. Kemudian, dia meminta Google untuk meningkatkan perangkat lunak dalam sebuah tweet.

Sebagai tanggapan, seorang pengguna Twitter, Mudit Mathur, memposting tangkapan layar yang menunjukkan pertukarannya dengan tim Dukungan Google yang mengatakan kepadanya bahwa perusahaan tersebut bekerja dengan operator telekomunikasi India untuk mengaktifkan fungsionalitas 5G pada ponselnya "sesegera mungkin", minimal hingga Desember nanti. Google sendiri tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters tentang laporan ini.