AI Bisa Bantu Deteksi Korban Badai Ian dan Fiona yang Paling Terdampak
Badai Ian serta Badai Fiona telah menelan banyak korban ( Ilustrasi Photo Prossessed Photography / Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Badai Ian serta Badai Fiona telah menelan banyak korban dan untuk mengirim bantuan, sebuah lembaga nonprofit GiveDirectly memanfaatkan kecerdasan buatan (AI).

Bekerja sama dengan Google, GiveDirectly mengidentifikasi mereka yang paling membutuhkan dukungan finansial, menggunakan Artificial Intelligence  untuk melihat bagaimana dampak badai dengan data kemiskinan di Florida dan Puerto Rico melalui silang gambar dari udara.

Perusahaan dan lembaga itu memiliki ide yang bukan sekadar memberikan sumbangan dan makanan saja saat bencana alam melanda, melainkan bantuan finansial yang juga lebih dibutuhkan para korban.

“Bersama dengan mitra kami di Google, kami menggunakan citra kerusakan badai udara dan data kemiskinan untuk mengidentifikasi komunitas yang paling membutuhkan,” kata GiveDirectly dalam keterangan di laman resminya yang dikutip dari The Independent, Selasa, 11 Oktober.

“Saat ini kami memiliki cukup dana dari mitra kami untuk mengirimkan uang tunai ke beberapa ribu keluarga di daerah yang paling terpukul di Puerto Rico dan Florida," tambahnya.

Para korban akan menerima sebesar 700 dolar AS atau setara Rp10 jutaan. Dana ini berguna untuk membeli bahan makanan, perlengkapan mandi, dan persediaan pertolongan pertama.

Sebagai informasi, Badai Ian yang berlangsung pada 28 September  masuk menjadi Kategori 4, menelan lebih dari 100 korban meninggal yang dilaporkan di Kuba, Florida, Carolina Utara dan Virginia, serta lebih dari 2,5 juta orang dievakuasi dengan kerugian Rp1,028 triliun.

Sementara Badai Fiona, yang mendarat di Puerto Rico pada 18 September membuat 12.500 orang mengungsi dan 100.000 penduduk kehilangan aliran listrik. Dampak kerugian diperkirakan 4 miliar dolar AS setara Rp61 triliun.