JAKARTA - Teleskop raksasa milik Observatorium Arecibo di Puerto Rico, akhirnya benar-benar rusak dan hancur total. Lebih dari 900 ton lempengan teleskop dan kabel penyangga putus, setelah sempat ditutup pada 22 November lalu.
Melansir dari laman National Geographic, Rabu 2 Desember, kerusakan teleskop itu diyakini terjadi usai badai dan gempa yang melanda daerah tersebut. Di mana sebelumnya, dua kabel penyangga dari struktur utama teleskop Arecibo putus.
Foto-foto kerusakan teleskop Arecibo itu sempat dibagikan Deborah Martorell, melalui akun Twitter pribadinya. Terlihat lempengan reflektor Arecibo berjatuhan dan salah satu tiang utama penyangganya rubuh.
Muy tristes las fotos desde el Observatorio de Arecibo. pic.twitter.com/7gByZLdPFF
— Deborah Martorell (@DeborahTiempo) December 1, 2020
Hal tersebut telah dikonfirmasi oleh National Science Foundation (NSF) yang menaungi Observatorium Arecibo. Pihak memastikan tidak ada korban dalam peristiwa tersebut.
"Kami dapat memastikan teleskop itu jatuh dan kami memiliki laporan tidak ada korban cedera. Kami akan merilis detail tambahan setelah dikonfirmasi," ungkap Penanggungjawab Laboratorium dari NSF, Robert Margutta.
BACA JUGA:
Sebelumnya, operasional dari Observatorium Arecibo telah ditutup secara permanen. Menyusul putusnya beberapa kabel penyangga dan lempengan reflektor dari teleskop rusak karena serangkaian gempa dan badai yang melanda Puerto Rico.
Arecibo selama ini digunakan untuk penelitian ilmiah dan melacak asteroid yang dekat dengan Bumi. Teleskop ini juga dipergunakan untuk mengirimkan sinyal ke luar Bima Sakti, sebagai bagian dari program Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI) untuk mendeteksi kehidupan lain di luar Bumi atau alien.