Bagikan:

JAKARTA - Beberapa hari lalu bumi menerima sinyal radio misterius dari luar angkasa. Fenomena ini bukan kali pertama terjadi. Dan pada penemuan sinyal baru-baru ini para astronom mulai menemukan titik terang dari mana asalnya.

Mengutip CNN, fenomena munculnya sinyal misterius ini dikenal dengan sebutan ledakan radio cepat atau fast radio burst (FRB). Konon sinyal ini berasal dari galaksi kecil berjarak sekitar tiga miliar tahun cahaya dari Bumi. 

Belum dapat dipastikan darimana asalnya sinyal tersebut. Namun berkat penelitian kiriman sinyal dari FRB yang diketahui bernama 121102 ini perlahan mulai terungkap. 

Seperti diketahui, fenomena FRB pertama kali terungkap pada 2007. Sementara ada ribuan FRB yang diperkirakan datang dari luar angkasa setiap harinya. Namun yang paling kentara ada dua yakni FRB 180916.J10158 + 56 dan FRB 121102. Keduanya memiliki pola yang berbeda. 

FRB 121102 pertama kali diketahui pada tahun 2014 oleh teleskop radio Arecibo di Puerto Rico. Kemudian kembali terdeteksi pada tahun 2016, yang saat itu menjadikan FRB 121102 satu-satunya sinyal yang telah terjadi lebih dari satu kali. 

Kini tim internasional yang dipimpin oleh para astronom Jodrell Bank di Inggris dengan menggunakan teleskop radio Lovell berdiameter 76 meter berhasil mengungkapkan pola yang tepat pada FRB 121102. Ini dilakukan dengan mendeteksi 32 semburan gelombang radio yang berlangsung selama lima tahun.

Dibalik pola sinyal FRB

Sekarang para astronom berhasil mendeteksi pola dalam FRB 121102 ini. Polanya, kiriman sinyal radio berulang setiap 157 hari. Mereka memancarkan sinyal selama 90 hari, diikuti oleh periode diam 67 hari.

"Sampai sekarang, hanya satu FRB berulang lainnya yang diketahui menunjukkan pola seperti itu," kata ahli astronomi dari Universitas Manchaster, Kaustubh Rajwade yang dikutip CNN. "Sebuah pola memberitahu kita bahwa objek yang menghasilkan FRB mungkin berada dalam orbit dengan benda astrofisika lainnya," katanya.

Dari pola yang terdeteksi tersebut, para peneliti memiliki keyakinan FRB disebabkan oleh bintang raksasa, bintang neutron atau lubang hitam. Memang hal tersebut belum dapat dipastikan, namun yang jelas hal itu sudah bisa membantah anggapan bahwa sinyal radio ini berasal dari alien. 

Ke depannya, para peneliti berusaha menemukan kembali FRB lainnya. Dan melihat apakah dari beberapa jenis FRB memiliki pola yang sama. "Menjawab pertanyaan-pertanyaan ini akan membawa kita lebih dekat ke sumber FRB yang sebenarnya," kata Rajwade.