Sasar Konsumen Gen Z, Walmart Umumkan Toko Virtualnya di Metaverse
Raksasa retail AS, Walmart terjun ke metaverse. (Foto; Dok. Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA – Walmart, perusahaan multinasional asal AS yang mengoperasikan jaringan hypermart baru-baru ini mengumumkan bocoran toko virtualnya di metaverse. Ini merupakan hasil kerja sama Walmart dengan platform gim metaverse Roblox.

Dalam metaverse Roblox, raksasa retail AS menghadirkan Walmart Land yang merupakan toko virtual yang menampilkan berbagai item termasuk fashion, hiburan, dan kecantikan. Sebagai informasi, Walmart Land mengusung tampilan dari toko fisik dan laman website resmi Walmart.

Tidak hanya itu, Walmart juga menghadirkan Walmart’s Universe of Play. Ini merupakan ruang virtual yang dilengkapi dengan berbagai permainan virtual. Baik Walmart Land maupun Walmart’s Universe of Play menawarkan hiburan dan konten interaktif kepada 52 juta pengguna harian komunitas Roblox.

Aktivitas pertama Walmart di metaverse termasuk balon udara yang menjatuhkan mainan dan festival yang menampilkan bintang musik populer. Walmart juga akan menawarkan barang dagangan virtual atau "verch" untuk dibeli pengguna.

Melansir DailyCoin, jaringan ritel ini berharap terjunnya mereka ke metaverse dapat membantu perusahaan menjangkau lebih banyak pembeli, terutama mereka yang beralih ke belanja online selama pandemi.

Selain permainan dan barang dagangan, Walmart akan menyelenggarakan acara musik langsung yang dapat dibeli melalui YouTube, TikTok, dan Twitter. Walmart juga bermitra dengan Meredith, perusahaan media yang memiliki Allrecipes, Parents, dan Better Homes & Gardens untuk membuat resep eksklusif.

Walmart Luncurkan Augmented Reality

Upaya raksasa retail AS untuk menaklukkan hati generasi Z tidak main-main. Perusahaan telah meluncurkan perangkat Augmented Reality di Pinterest. Dengan perangkat tersebut, para penggunanya dapat melengkapi atau mendekorasi rumah mereka dengan produk-produk Walmart secara virtual sebelum mereka melakukan pembelian.

“Bagaimana kami mendorong relevansi dalam percakapan budaya? Bagaimana kita mengembangkan komunitas dan keterlibatan? Bagaimana kita menggerakkan jarum dari [sudut pandang] kesukaan merek dengan audiens yang lebih muda?” papar White, selaku Kepala Pemasaran Walmart. Selanjutnya, dia mengatakan bahwa yang dilakukan Walmart saat ini adalah cara yang sedang dicoba pihaknya.

Terjunnya Walmart ke metaverse ditujukan untuk menaklukkan hati generasi Z, mereka yang berusia 25 tahun atau lebih muda. Kendati begitu, perusahaan menilai bahwa pihaknya dapat belajar lebih banyak mengenai metaverse. Terutama setelah bermitra dengan Roblox, yang merupakan platform metaverse terkemuka di dunia.