JAKARTA – Kripto IOTA (MIOTA) tiba-tiba mengalami kenaikan volume perdagangan sebesar 26,22 persen dalam dua puluh empat jam terakhir. Saat penulisan, MIOTA diperdagangkan di harga Rp4.676 per koin, menurut data CoinMarketCap.
IOTA merupakan ledger atau buku besar terdistribusi menggunakan teknologi yang disebut Tangle. Ini merupakan sistem yang digunakan untuk mengonfirmasi transaksi dalam jaringannya. Pihak IOTA mengklaim bahwa teknologi Tangle ini memiliki kecepatan yang lebih tinggi daripada blockchain konvensional. Kripto ini berfokus pada pengembangan ekosistem Internet of Thins (IoT).
Kenaikan volume perdagangan IOTA merupakan respon pembeli terhadap peningkatan Shimmer Network yang dijadwalkan akan meluncur 28 September mendatang.
Sebagai informasi, Shimmer merupakan jaringan layer-1 untuk mainnet IOTA. Dengan Shimmer Network, pengembang akan menambahkan fitur-fitur ditambahkan ke Shimmer untuk pengujian produksi sebelum digunakan pada mainnet IOTA.
BACA JUGA:
Menurut laporan DailyCoin, pencipta jaringan Shimmer berencana untuk mengintegrasikan penghubung atau bridge multi-chain yang akan memungkinkan pengguna untuk mentransfer NFT dari platform blockchain seperti Ethereum dan Polygon dan sebaliknya.
Jaringan ini bertujuan untuk memenuhi berbagai aplikasi dalam membangun token asli, kontrak pintar IOTA, dan membuat serta memperdagangkan NFT. Versi Beta dari jaringan telah diuji oleh komunitas. Peluncuran ini akan menandai finalisasi dan implementasi Dukungan Kontrak Cerdas IOTA dan Kerangka Tokenisasi.
Sementara itu, lembaga di belakang IOTA, IOTA Foundation, menyatakan dukungannya terhadap pengembangan dan standarisasi teknologi buku besar terdistribusi atau distributed ledger (DLT).
IOTA termasuk di antara mereka yang dipilih untuk mengembangkan EBSI, infrastruktur blockchain di seluruh Uni Eropa pertama yang didorong oleh sektor publik untuk memenuhi nilai-nilai dan peraturan Eropa secara menyeluruh.
Sebelumnya, pada Juni lalu, IOTA Foundation bekerja sama dengan sejumlah perusahaan raksasa termasuk Dell, BioE, dan ClimateCECK untuk membantu penanggulangan perubahan iklim. IOTA dan perusahaan-perusahaan tersebut berupaya melawan climate change dengan menggunakan data jejak karbon secara real-time.
IOTA didirikan oleh Sergey Ivancheglo, Serguei Popov, David Sønstebø dan Dominik Schiener. Token IOTA memiliki pasokan maksimum sebanyak 2.779.530.283 MIOTA, yang mana semua token beredar di pasaran.