JAKARTA -CEO Tesla Elon Musk menyatakan bawah ketergantungan yang berlebihan pada robot pabrik adalah sebuah kesalahan karena mengirim pembuat mobil listrik ke "neraka produksi" empat tahun lalu. Ia juga menyatakan bahwa manusia lebih baik dalam pekerjaan tertentu. Namun pernyataan itu telah berubah seiring dengan perjalanan waktu.
Perusahaan Musk di Texas kini sedang mengembangkan rencana ambisius untuk menyebarkan ribuan robot humanoid, yang dikenal sebagai Tesla Bot atau Optimus, di dalam pabriknya. Robot ini akan berkembang menjadi jutaan di seluruh dunia. Menurut sumber internal, Tesla kini mengadakan lebih banyak pertemuan internal tentang robot.
Dalam jangka panjang, Musk mengatakan di TED Talk, robot dapat digunakan di rumah, membuat makan malam, memotong rumput dan merawat orang tua, dan bahkan menjadi "teman" atau pasangan seks.
Bisnis robot pada akhirnya mungkin bernilai lebih dari pendapatan mobil Tesla, menurut Musk, yang sekarang menggembar-gemborkan visi perusahaan yang melampaui ambisinya untuk membuat kendaraan listrik self-driving.
Pada "Hari AI" pada 30 September, Tesla akan mengungkap prototipe dari proyeknya Optimus, yang dikenal sebagai figur pemimpin Autobots yang kuat dan baik hati dalam seri Transformers. “Produksi bisa dimulai tahun depan,” kata Musk, seperti dikutip Reuters.
Menurut pakar robotika, investor, dan analis yang diwawancarai oleh Reuters, Tesla menghadapi skeptisisme bahwa mereka dapat menunjukkan kemajuan teknologi yang akan membenarkan biaya robot menjadi umum di pabrik, rumah, dan di tempat lain.
Tesla sudah mempekerjakan ratusan robot yang dirancang untuk pekerjaan tertentu untuk produksi mobilnya selama ini.
Robot humanoid telah dikembangkan selama beberapa dekade oleh unit Boston Dynamics milik Honda Motor Co dan Hyundai Motor Co. Seperti mobil self-driving, robot memiliki masalah dengan situasi yang tidak terduga.
Note, Autopilot/AI team is also working on Optimus and (actually smart) summon/autopark, which have end of month deadlines
— Elon Musk (@elonmusk) September 20, 2022
"Mobil self-driving tidak benar-benar terbukti semudah yang dipikirkan orang. Dan itu sama dengan robot humanoid sampai batas tertentu," kata pemimpin Tim Robotika Dexterous NASA, Shaun Azimi, kepada Reuters.
"Jika sesuatu yang tidak terduga terjadi, maka untuk menjadi fleksibel dan kuat terhadap perubahan semacam itu sangat sulit," tambahnya.
Pada acara "Otonomi" pada tahun 2019, Musk menjanjikan 1 juta robotaxis pada tahun 2020 tetapi belum mengirimkan mobil seperti itu satu pun hingga kini.
Menurut para ahli, Robot milik Musk mungkin dapat menunjukkan kemampuan dasar di acara tersebut, tetapi akan sulit bagi mereka untuk mengesankan harapan publik tentang robot yang mampu seperti manusia.
“Agar berhasil, Tesla perlu menunjukkan robot melakukan banyak tindakan tanpa naskah,” kata Nancy Cooke, seorang profesor teknik sistem manusia di Arizona State University. Bukti tersebut dapat memberikan dorongan untuk saham Tesla, yang turun 25% dari puncaknya pada tahun 2021.
"Jika dia hanya membuat robot berjalan-jalan, atau dia membuat robot menari, itu sudah selesai. Itu tidak terlalu mengesankan," katanya.
Tesla tidak menanggapi permintaan komentar Reuters, tetapi Musk di masa lalu membuktikan skeptisnya salah, misalnya memulai pasar mobil listrik dan membangun perusahaan roket, SpaceX, meskipun beberapa peluncuran produk terlambat dari jadwal.
Robot Optimus
Menurut Musk kala itu, Optimus akan melakukan pekerjaan yang membosankan atau berbahaya, termasuk memindahkan suku cadang di sekitar pabriknya. Musk mengakui bahwa robot humanoid tidak memiliki kecerdasan yang cukup untuk menavigasi dunia nyata tanpa diinstruksikan secara eksplisit.
Namun dia mengatakan Tesla dapat memanfaatkan keahliannya dalam AI dan komponen utama untuk mengembangkan dan memproduksi robot humanoid yang cerdas, namun lebih murah, dalam skala besar.
BACA JUGA:
Dia membuat cuitan pada Senin, 19 September bahwa tim Autopilot juga bekerja pada robot Optimus, ketika ditanya tentang perbaikan dari apa yang disebutnya Full Self-Driving beta, versi uji dari perangkat lunak mengemudi otomatis baru.
Tesla sedang merekrut tenaga ahli untuk bekerja pada robot bi-pedal humanoid, dengan sekitar 20 lowongan pekerjaan di "Tesla Bot" termasuk pekerjaan untuk merancang bagian robot utama seperti "aktuator".
"Kode yang akan Anda tulis pada waktunya akan dijalankan di jutaan robot humanoid di seluruh dunia, dan oleh karena itu akan dijaga dengan standar kualitas tinggi," kata sebuah sumber.
Tesla sendiri kini memiliki lebih dari 2 juta kendaraan di jalan yang kabarnya juga memiliki kemampuan self-driving.
Jonathan Hurst, chief technology officer di Agility Robotics, sebuah perusahaan robot humanoid yang didirikan pada tahun 2015 mengatakan bahwa teknologi "sekarang mulai berbelok ke sudut". "Tentu saja, ukuran kesuksesan yang penting adalah apakah mereka menghasilkan uang darinya," katanya kepada Reuters, mengacu pada upaya robot humanoid Tesla.