Bagikan:

JAKARTA – Do Kwon, yang kini menjadi manusia paling dicari asal Korea Selatan, telah menghilang beberapa lama. Jejaknya tidak ditemukan di Seoul. Namun sempat muncul kabar ia melarikan diri ke Asia Tenggara.

Kepolisian Singapura menyatakan pada Sabtu, 17 September bahwa pengembang crypto yang dituduh melakukan penipuan oleh investor setelah runtuhnya cryptocurrency Luna dan TerraUSD tersebut, saat ini tidak berada di negara-kota.

Kwon, pengembang utama dari dua cryptocurrency yang keruntuhannya yang spektakuler pada bulan Mei mengguncang pasar crypto di seluruh dunia. Ia merupakan pendiri platform blockchain Terraform Labs, yang telah dituduh melakukan penipuan oleh investor setelah keruntuhan.

Pekan lalu, juru bicara kejaksaan Korea Selatan mengatakan surat perintah penangkapan telah dikeluarkan untuk enam orang, termasuk Do Kwon. Menurut pihak Korsel mereka kini tinggal di Singapura.

Perintah penangkapan muncul setelah berbulan-bulan penyelidikan dan di tengah kemarahan publik di Korea Selatan atas keruntuhan token kripto itu. Menurut perusahaan analitik blockchain Elliptic, secara global, investor dalam dua koin tersebut kehilangan sekitar 42 miliar dolar AS (Rp 628 triliun).

Sebuah pernyataan dari polisi Singapura pada Sabtu malam juga mengatakan mereka akan membantu polisi Korea Selatan dalam lingkup undang-undang domestik dan kewajiban internasionalnya untuk menangkap para tersangka tersebut.

Do Kwon sendiri terus bersembunyi dari kejaran aparata. Dalam cuitannya di akun twitternya, ia mengatakan jika dirinya tak mau berbagai lokasi GPS dengan siapa pun kecuali mereka adalah teman, punya janji pertemuan dan tergabung dalam GPS web3. 

"Kalau tidak, Anda tidak punya urusan mengetahui koordinat gps saya," cuit Do Kwon.