Bagikan:

JAKARTA – Kolapsnya dua kripto garapan Terraform Labs, TerraUSD (UST) dan Terra (LUNA) pada Mei lalu telah menjadi peristiwa paling kelam dalam sejarah cryptocurrency. Saat itu, UST dan LUNA anjlok lebih dari 99%, merugikan para investornya.

Belum lama ini, pemerintah Korea Selatan melalui penyelidik dari Kantor Kejaksaan Distrik Seoul Selatan dikabarkan telah menggerebek bursa kripto terkemuka di Korea Selatan, termasuk Upbit.

Menurut laporan The Korea Herald, langkah tersebut merupakan bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung ke dalam blockchain Terra yang gagal.

Investigasi terhadap Terraform Labs mulai dilakukan oleh polisi dan jaksa Korea Selatan pada awal Juni karena tuduhan penggelapan pajak. Kehancuran Terra juga mendorong Korea Selatan untuk menghidupkan kembali unit kejahatan keuangan khusus.

Berdasarkan laporan media lokal Yonhap News, pihak berwenang Korea Selatan mencapai kesepakatan dengan rekan-rekan mereka di AS untuk berbagi data investigasi tentang proyek kripto yang bermasalah, yang keruntuhannya secara tiba-tiba mengakibatkan kerugian sekitar 40 miliar dolar AS.

Sementara pendiri Terra, Do Kwon berusaha untuk bangkit kembali dengan membuang stablecoin TerraUSD (UST) dan meluncurkan token baru. Bulan lalu, Kwon, Terraform Labs dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam bencana itu dihadapkan dengan gugatan yang menuduh para terdakwa menyesatkan investor dengan mempromosikan sekuritas yang tidak terdaftar.

Sebagaimana diketahui, Terra (LUNA) yang lama telah berganti menjadi Luna Classic (LUNC). Sementara token baru yang dikeluarkan Kwon menyandang nama token yang sebelumnya, Terra (LUNA). Meskipun demikian, kepercayaan para investor terhadap LUNA belum pulih akibat inisiden keruntuhan harga LUNA pada Mei lalu.