Pengakuan Investor LUNA: Rasanya Seperti Mau Mati, Saya Kehilangan Banyak Uang dalam Waktu Singkat
Investor ditangkap polisi gara-gara datangi rumah Do Kwon. (CoinYorumCap)

Bagikan:

JAKARTA – Salah satu investor Terra (LUNA) mendatangi rumah pendiri Terraform Labs, Do Kwon. Dia bermaksud mencari jawaban dari Do Kwon atas anjloknya harga LUNA dan TerraUSD (UST). Investor itu dikenal dengan sebutan Chancer di media sosial karena ia kerap membahas cryptocurrency.

Chancer mengaku telah kehilangan uang sebesar 3 miliar won (sekitar Rp34 miliar) dalam LUNA dan stablecoin UST. Kepada BBC News, Chancer menceritakan kondisinya.

“Saya merasa seperti akan mati. Saya kehilangan banyak uang dalam waktu singkat. Sekitar $2,4 juta mata uang kripto saya lenyap,” kata Chancer.

Lebih lanjut, dia mengaku marah karena Do Kwon tidak banyak berkomunikasi dengan komunitas LUNA pasca ambruknya LUNA dan UST. Chancer tidak tinggal diam, dia mencaritahu rumah Do Kwon melalui internet. Tempat tinggal Kwon berlokasi di kota Seoul.

Chancer menyatakan maksud dan tujunnya datang ke rumah Kwon. “Saya ingin bertanya kepadanya mengenai rencananya untuk LUNA,” ujar Chancer. Dia terdorong untuk menemui Kwon karena menderita kerugian besar.

“Saya menderita kerugian besar dan ingin berbicara dengannya secara langsung,” aku Chancer.

Investor LUNA yang merugi itu mengetuk pintu dan membunyikan bel rumah Do Kwon pada 12 Mei 2022. Chancer menyiarkan tindakannya dalam kanal online-nya dan ditonton oleh sekitar 100 orang.

Setelah bel pintu kondominium Kwon bunyi, istri Kwon membuka pintu dan menjelaskan bahwa suaminya sedang tidak di rumah. Tidak lama setelah kedatangan investor LUNA tersebut, istri Kwon menelpon polisi untuk meminta perlindungan. Ketika polisi datang, Chancer sudah pergi dari kediaman Kwon.

Pencarian terus dilakukan hingga akhirnya polisi menangkap Chancer  keesokan harinya. Chancer menyerahkan diri ke kantor polisi Seongdong, Seoul, pada 13 Mei.

“Saya menyerahkan diri ke kantor polisi dua kali. Saya tidak masuk tanpa izin di properti Do Kwon, tetapi menurut hukum Korea, itu ilegal untuk pergi ke sana dan mencoba berbicara. Saya tidak tahu,” ujar Chancer.

Chancer mengaku tidak ingin menghadapi denda dan catatan kriminal yang mempersulit kehidupannya.

“Ini sangat sulit. Saya kehilangan banyak uang dan sekarang saya sedang diselidiki oleh polisi. Saya awalnya menjabat sebagai pegawai negeri sipil di Korea. Tetapi jika saya dihukum karena kasus ini, saya mungkin tidak dapat kembali menjadi pegawai negeri lagi,” kata investor LUNA tersebut.

“Dalam budaya Korea, masalahnya sendiri tidak penting, melainkan fakta bahwa itu menyebabkan skandal,” jelasnya. “Saya bahkan harus meminta maaf secara terbuka sebagai orang berdosa. Saya tidak tahu ini akan menjadi begitu besar. Ini sangat menyedihkan.”

Sudah jatuh tertimpa tangga. Pihak kepolisian mengirimkan kasus tersebut ke kejaksaan dan meminta pengadilan untuk mendakwa Chancer.

Di sisi lain, Do Kwon mengaku sudah berada di Singapura sejak Desember tahun lalu. Dia membubarkan Terraform Labs Korea dan menutup kantor perusahaan Korea hanya beberapa hari sebelum LUNA dan UST runtuh.

Pihak berwenang Korea Selatan telah meluncurkan penyelidikan darurat atas ledakan dua koin tersebut. Minggu ini, polisi Korea meminta bursa kripto untuk membekukan aset Luna Foundation Guard, sebagaimana dilansir dari Bitcoin.com News.