Ripple Jalin Kemitraan dengan Africhange untuk Sistem Pengiriman Uang Afrika-Kanada
Mata uang kripto XRP, Ripple. (foto: dok. Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA – Perusahaan layanan transfer uang lintas batas dan solusi blockchain, Ripple baru-baru ini mengumumkan kerja sama dengan perusahaan pengiriman uang, Africhange. Kemitraan tersebut dilakukan lewat mitra penting Ripple, yakni Bitso. Ini ditujukan untuk memfasilitasi dan mengoptimalkan transfer uang dari Kanada ke Meksiko.

Dilansir U.Today, kerja sama antara kedua perusahaan muncul sebagai hasil dari tren orang Meksiko yang pindah ke negara Amerika Utara. Menurut sumbernya, jumlah pengiriman uang yang masuk dari Kanada ke Meksiko lebih dari $140 juta. Kemitraan ini akan secara signifikan mengurangi biaya bagi pengirim akhir dan menyederhanakan keseluruhan rantai transaksi.

Eksekutif Africhange mengatakan tidak butuh waktu lama untuk memilih mitra baru di wilayah tersebut, yang masuk akal mengingat keahlian Bitso dalam pembayaran lintas batas, paling tidak karena kerja sama yang erat dengan Ripple.

Sebagai informasi, Africhange sendiri memiliki pendapatan sebesar 70 juta dolar AS dari layanan pengiriman uang antara Nigeria – Kanada. Dengan kerja sama tersebut, Africhange memasuki babak baru dalam pengiriman uang secara real-time. Di sisi lain, Bitso melihat peluang guna meningkatkan omsetnya. Ini merupakan kemitraan strategis antara kedua belah pihak.

Sementara itu, Bitso merupakan koridor On-Demand Liquidity (ODL) Ripple di kawasan tersebut. Sekitar 60 persen dari volume perdagangan di platform pertukaran kripto Bitso dikuasai oleh XRP. Selain kemungkinan perluasan penggunaan XRP dalam transfer lintas batas, tampaknya Ripple berhasi melakukan ekspansi layanannya antara tiga benua, Afrika, Amerika Utara, dan Amerika Latin.

Ini merupakan langkah positif bagi Ripple yang tengah menghadapi gugatan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).  SEC menjegal Ripple dengan tudingan perusahaan melakukan penjualan sekuritas yang tidak terdaftar. Perseteruan hukum dimulai sejak Desember 2020, dan belum kelar hingga saat ini. Pihak Ripple sendiri menolak tudingan SEC yang menyatakan bahwa XRP adalah sekuritas. Sementara SEC menolak membeberkan isi pidato William Hinman yang membuat pernyataan kontroversial dengan memasukkan XRP dalam kategori sekuritas.