Bagikan:

JAKARTA - Minggu lalu, Twitter mengumumkan fitur edit tweet terbarunya. Saat itu, perusahaan mengatakan bahwa fitur tersebut dapat digunakan oleh pengguna berbayar di Twitter Blue. 

Perusahaan mengatakan bahwa saat fitur ini tersedia, pengguna akan dapat mengedit tweet mereka hingga 30 menit dari waktu Anda memposting, dan pengguna hanya dapat mengedit tweet mereka lima kali.

Perusahaan media sosial ini mengatakan kepada TechCrunch bahwa saat ini, mereka sedang mengamati perilaku pengguna dan jumlah pengeditan yang tersedia, dalam jangka waktu yang dapat berubah kapan saja.

Selain untuk mengoreksi kesalahan ketik atau apapun, perusahaan mengatakan bahwa fitur ini mungkin akan diluncurkan juga untuk menghentikan orang-orang dalam menyalahgunakan edit tweet dengan mengubah konten secara spontan.

Twitter mengkonfirmasi bahwa pelanggan Twitter Blue yang ada di Selandia Baruakan mendapatkan fitur ini untuk yang pertama, dan kemudian akan disusul ke pengguna Twitter Blue di Australia, Kanada, dan AS setelah mempelajari lebih lanjut tentang pola penggunaan. 

Lebih lanjut, para ahli berpendapat bahwa fitur ini dapat digunakan untuk menyebarkan misinformasi politik atau penipuan kripto. Tetapi contoh-contoh itu hanya akan muncul setelah sekelompok besar orang mulai menggunakan fitur ini secara teratur. 

Twitter Inc. mengatakan masih terlalu dini untuk memutuskan apakah fitur tersebut akan menjadi ancaman atau hanya pilihan bagi orang-orang untuk memperbaiki kesalahan ketik bodoh mereka.

“Pelanggan yang membayar 4,99 dolar AS (Rp75 ribu)  per bulan untuk Twitter Blue akan segera dapat mengedit tweet mereka "beberapa kali" dalam waktu 30 menit setelah publikasi,” kata Twitter dalam sebuah posting blog, yang dikutip Reuters.