JAKARTA – Beberapa waktu lalu, mencuat topik mengenai borosnya energi yang digunakan oleh Bitcoin. Salah satunya karena penambangan (mining) BTC yang harus menggunakan perangkat komputasi tinggi dan memakan energi besar. Tampaknya, itu tidak berlaku bagi cryptocurrency yang menggunakan model PoS lain termasuk Cardano (ADA).
Informasi saja, Cardano merupakan blockchain yang menggunakan model Proof-of-Stake (PoS). ADA adalah mata uang kripto asli Cardano. Baru-baru ini, Cardano disebut-sebut sebagai blockchain yang hemat energi. Ia lebih hemat daripada YouTube, PayPal, bahkan Netflix berdasarkan konsumsi energinya.
Guna mengurangi konsumsi energi yang tinggi, pengembang Cardano memilih untuk menggunakan mekanisme Proof-of-Stake atau PoS. Ini merupakan model yang diklaim ramah lingkungan dibandingkan model Proof-of-Work (PoW) seperti yang digunakan oleh Bitcoin (BTC).
Menurut Cardano Daily, akun Twitter yang berfokus pada komunitas Cardano, proyek PoS lebih hemat energi daripada banyak perusahaan teknologi terkemuka, termasuk PayPal, YouTube, dan Netflix.
BACA JUGA:
Berdasarkan laporan terbaru, jaringan Cardano hanya mengonsumsi energi tahunan sebesar 3,103 GWh atau 0,0031 terawatt jam (TWh). Sementara platform streaming film Netflix mengonsumsi energi sekitar 94 TWh di tahun 2021. Sedangkan konsumsi energi YouTube berada di 244 TWh per tahun. Yang terakhir, PayPal mengonsumsi listrik sebesar 0,25 TWh pada 2019.
Meskipun demikian, hingga saat ini model PoS memiliki daya konsumsi listrik yang kontras dengan model PoW. Misalnya, jaringan Bitcoin menkonsumsi energi sebesar 131 TWh per tahun. Ini lebih besar daripada konsumsi listrik negara seperti Argentina, UEA, dan Belanda.
Oleh karena itu, konsumsi energi dalam cryptocurrency masih menjadi topik hangat yang kerap dibicarakan. Pada tahun 2021, perusahaan mobil listrik Tesla menangguhkan pembayaran Bitcoin karena konsumsi energi BTC dinilai belum ramah lingkungan. Demikian pula dengan Ethereum, yang memutuskan untuk beralih dari PoW ke PoS.