TikTok Tawarkan AI <i>Greenscreen</i> di Aplikasinya, Buat Konten Jadi Citra Fotorealistik
TikTok buat fitur greenscreen baru. (foto: dok. tiktok)

Bagikan:

JAKARTA - Sistem AI teks-ke-gambar sedang booming karena kemampuan dan popularitasnya saat ini, dan bukti apa yang lebih baik daripada penampilannya di aplikasi terpanas di dunia saat ini: TikTok.

Platform video itu baru-baru ini menambahkan efek baru yang disebutnya “AI greenscreen” yang memungkinkan pengguna mengetikkan prompt teks yang kemudian akan dihasilkan oleh perangkat lunak sebagai gambar.

Gambar ini kemudian dapat digunakan sebagai latar belakang video, dan berpotensi menjadi alat yang sangat berguna bagi pembuat konten.

Keluaran sistem TikTok cukup mendasar dibandingkan dengan model teks-ke-gambar canggih seperti Google Imagen, DALL-E 2 OpenAI, atau perangkat lunak eponymous Midjourney.

Ini hanya menciptakan gambar yang agak abstrak dan berputar-putar; kekuatan yang tercermin dalam sifat melamun dari permintaan TikTok seperti "astronot di lautan" dan "galaksi bunga."

Model lain, sebagai perbandingan, dapat menghasilkan citra fotorealistik dan ilustrasi kompleks dan koheren yang terlihat seperti digambar atau dilukis oleh manusia.

Keterbatasan model TikTok mungkin disengaja. Pertama, model yang lebih canggih membutuhkan daya komputasi yang lebih besar, yang akan mahal dan membutuhkan banyak sumber daya untuk diterapkan oleh perusahaan.

Kedua, TikTok memiliki lebih dari satu miliar pengguna, dan memberi semua individu ini kekuatan untuk membuat gambar fotorealistik dari apa pun yang dapat mereka bayangkan yang hampir pasti akan menghasilkan beberapa hasil yang meresahkan.

Misalnya, saat menguji kemampuan model untuk membuat nudity dan gore — dua jenis output yang sering coba dibatasi oleh generator teks-ke-gambar.

Gambar berdasarkan permintaan kekerasan seperti "pembunuhan Boris Johnson" dan "pembunuhan Joe Biden" menghasilkan sebagian besar pusaran abstrak, dengan wajah yang hampir dapat dikenali untuk perdana menteri Inggris.

Demikian juga, permintaan yang melibatkan ketelanjangan — “model telanjang di pantai” — menghasilkan warna yang sesuai secara tematis, termasuk warna daging, jeruk berpasir, dan biru laut.

Apa yang menonjol dari tampilan “AI greenscreen” TikTok, adalah bahwa hal itu menunjukkan seberapa cepat teknologi ini menjadi mainstream.

Siklus pengembangan terbaru untuk teks-ke-gambar AI bisa dibilang dimulai pada tahun 2021 saat rilis asli DALL-E oleh OpenAI. Kurang dari dua tahun kemudian dan teknologinya sudah ada di tangan jutaan orang melalui aplikasi seperti TikTok.