Huawei Jual Bisnis Smartphone Honor
Smartphone Honor (dok. The Verge)

Bagikan:

JAKARTA - Huawei Technologies dikabarkan menjual sub-brand smartphone, Honor ke Shenzhen Zhixin New Information Technology Co Ltd. Perusahaan tersebut beralasan, agar unit bisnisnya tersebut bisa tetap berjalan ke depannya.

Dikutip dari laporan Reuters, Selasa 17 November, Saham dari bisnis smartphone Honor akan dimiliki 30 agen dan diler yang tergabung dalam konsorsium Shenzhen Zhixin New Information Technology Co Ltd. Artinya setelah penjualan selesai, Huawei tidak akan memiliki saham apa pun atau terlibat dalam manajemen bisnis Honor.

"Kami berharap perusahaan Honor yang baru ini akan memulai jalan kehormatan baru dengan pemegang saham, mitra, dan karyawannya. Kami menantikan Honor untuk terus menciptakan nilai bagi konsumen dan membangun dunia cerdas baru bagi kaum muda," jelas Huawei dalam pernyataan resminya.

Diketahui, kesepakatan penjualan itu muncul setelah pemerintah Amerika Serikat (AS) mengeluarkan sanksi dengan membatasi pasokan apapun, termasuk Google ke perusahaan China.Negara Paman Sam tersebut beralasan, bahwa Huawei  merupakan ancaman keamanan nasional, sekalipun telah dibantah pihak perusahaan. 

Menurut Huawei, bisnis ponselnya tengah berada di bawah tekanan luar biasa akhir-akhir ini. Termasuk tak tersedianya komponen maupun elemen teknis yang diperlukan untuk bisnis smartphonenya. 

"Langkah ini telah dibuat oleh rantai industri Honor untuk memastikan kelangsungan hidupnya sendiri," kata Huawei.

Huawei tidak menyebutkan nilai transaksi dari penjualan bisnis Honor. Namun berdasarkan rumor yang beredar, Huawei berniat melepas Honor pada kisaran 100 miliar yuan atau sekitar Rp213 triliun.

Sejak didirikan pada 2013, merek Honor telah berfokus pada pasar anak muda dengan menawarkan ponsel dalam kisaran harga rendah hingga menengah. Selama tujuh tahun terakhir ini, Honor telah berkembang menjadi merek smartphone yang mengirimkan lebih dari 70 juta unit setiap tahunnya.

Honor menjual smartphone melalui situs webnya sendiri dan retail pihak ketiga di China, di mana ia bersaing dengan Xiaomi, Oppo, dan Vivo di pasar ponsel dengan harga rendah. Honor juga menjual ponsel di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dan Eropa.