Bagikan:

JAKARTA – Baru-baru ini, pendiri Cardano (ADA) Charles Hoskinson mengeluarkan komentar ironisnya terhadap kondisi sistem perbankan di China. Dia menyatakan kekecewaannya pada dunia yang tidak memiliki sistem kas digital yang tidak membutuhkan dana cadangan dan tersedia di mana saja.

Dengan pernyataannya, pendiri Cardano tentu saja menyinggung cryptocurrency dan blockchain, yang menurutnya merupakan alternatif nyata dan valid untuk keuangan tradisional.

Menurut laporan uToday, sejak April 2022, empat bank pedesaan di provinsi Henan, China tengah, telah membekukan deposito jutaan dolar, mengancam mata pencaharian ratusan ribu pelanggan mereka pada saat ekonomi telah dilanda pembatasan pandemi.

Kemudian, para deposan yang bersangkutan melakukan demonstrasi di Zhengzhou, pusat administrasi provinsi tersebut. Pada saat-saat eskalasi yang lebih besar, pihak berwenang China mulai membubarkan kerusuhan. Situasi saat itu dinilai tidak begitu baik terutama mengingat itu mungkin hanya awal dari kemungkinan krisis.

Kendati begitu, China dikenal sebagai negara yang kerap menentang mata uang kripto. Bahkan warganya dilarang untuk membahas cryptocurrency di sejumlah media sosial setempat.

“Andai saja kita memiliki semacam sistem uang digital yang tidak memerlukan penyimpanan cadangan fraksional dan selalu tersedia di mana saja di dunia...” tulis Hoskinson dalam postingan Twitter resminya pada 11 Juli 2022.

Pernyataan tersebut merupakan tanggapan pendiri Cardano terhadap sistem perbankan di China yang telah membekukan dana konsumen. Para nasabah terpaksa tidak dapat menarik uang mereka dari bank akibat pembekuan dana.