Bagikan:

JAKARTA - Menurut laporan the Insider, Chief Executive Tesla Inc, Elon Musk dan Shivon Zilis, seorang eksekutif puncak di startup chip otak Neuralink, memiliki anak kembar pada November 2021.

Pada April lalu, Musk dan Zilis mengajukan petisi untuk mengubah nama si kembar menjadi "memiliki nama belakang ayah mereka" dan mencantumkan nama belakang ibu mereka sebagai bagian dari nama tengah mereka, tulis laporan the Insider pada Rabu, 6 Juli, mengutip dokumen pengadilan.

Sebuah ringkasan map pengadilan pada layanan penelitian hukum Westlaw menunjukkan seorang hakim menandatangani "Perintah Mengubah Nama Beberapa Anak" pada 11 Mei setelah petisi perubahan nama dari Musk dan Zilis dibuat pada 25 April tahun ini.

Pada Kamis, 7 Juli, Musk membuat cuitan di Twitter yang menyatakan: "Melakukan yang terbaik untuk membantu krisis kekurangan populasi." Dia tidak merujuk pada laporan The Insider itu. "Angka kelahiran yang runtuh adalah bahaya terbesar yang dihadapi peradaban sejauh ini," katanya.

Si kembar itu membuat jumlah total anak Musk saat ini menjadi sembilan. Musk memiliki dua anak dengan penyanyi asal Kanada Grimes, dan lima anak lainnya dengan mantan istrinya penulis asal  Kanada, Justine Wilson.

Musk dan Grimes menyambut anak kedua mereka melalui ibu pengganti pada bulan Desember, sebulan setelah Musk dan Zilis dilaporkan memiliki anak kembar. Miliarder itu mengatakan bahwa dia dan Grimes "setengah terpisah," menurut sebuah laporan oleh Page Six pada September tahun lalu.

Laporan itu, tanpa mengutip sumber, mengatakan Zilis telah dilontarkan sebagai salah satu orang yang bisa dikelola Musk oleh Twitter Inc  setelah kesepakatan akuisisi senilai 44 miliar dolar AS (Rp 658,4 triliun). Namun Musk dan Zilis tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Zilis, 36 tahun, diidentifikasi di profil LinkedIn-nya sebagai direktur operasi dan proyek khusus di Neuralink, yang didirikan dan diketuai oleh Musk, 51 tahun. Dia mulai bekerja di perusahaan itu pada Mei 2017, bulan yang sama ketika dia ditunjuk sebagai proyek direktur kecerdasan buatan di Tesla, tempat dia bekerja hingga 2019.

Menurut profilnya di LinkedIn, Zilis, juga menjabat sebagai anggota dewan di perusahaan riset kecerdasan buatan OpenAI, yang didirikan bersama oleh Musk.