Mawson Infrastructure Group Batasi  Penambangan di Tengah Pasar Kripto yang Tengah Lesu
Usaha penambangan kripto, batasi operasi di tengah pasar yang masih lesu. (foto: dok. pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Pada Selasa, 28 Juni, perusahaan pertambangan Bitcoin (BTC), Mawson Infrastructure Group, mengumumkan bahwa mereka kini menangguhkan pengeluaran modal besar sampai kondisi pasar kripto normal lagi.

Selain itu, perusahaan secara sukarela mengurangi penggunaan energinya, yang juga disebut respons permintaan, mengingat aksi jual pasar dan harga listrik yang tinggi akibat inflasi.

Mawson menerima pengiriman terakhir Canann A1246 ASIC Bitcoin Miners pada bulan Juni dan tidak memiliki pembayaran terutang lebih lanjut untuk rig penambangan Bitcoin.

“Meskipun pasar bergejolak, Mawson saat ini terus menambang sendiri dan juga berpartisipasi dalam program respons permintaan energi jika berlaku. Selain itu, kami beruntung tidak memiliki kontrak yang belum diselesaikan untuk membeli ASIC Bitcoin Miners, memungkinkan kami untuk fokus pada pengembangan rekanan kami,” kata CEO dan pendiri Mawson, James Manning, seperti dikutip Cointelegraph.

Dalam pembaruan bulanan terbarunya, Mawson mengungkapkan bahwa mereka memiliki lebih dari 40.000 mesin penambangan Bitcoin Application-Specific Integrated Circuit (ASIC). Gabungan, rig memiliki perkiraan tingkat hash 3,35 exahash per detik, terhitung sekitar 1,675% dari total tingkat hash jaringan Bitcoin.

Tahun lalu, perusahaan menghasilkan total pendapatan  19,4 juta dolar AS (Rp 287 miliar) dan menghabiskan  6,03 juta dolar AS (Rp 89,4 miliar)  untuk belanja modal, atau membeli properti dan peralatan.

Pasar bearish cryptocurrency yang sedang berlangsung telah memukul penambang Bitcoin dengan keras. Bahkan dilaporkan  bahwa penambang kini menjual seluruh panen bulan Mei mereka. Pendapatan pertambangan di sektor ini terus anjlok, sejak harga Bitcoin jatuh ke posisi terendah Mei 2021.

Sementara itu, biaya energi telah meroket sebagian karena dampak invasi Rusia ke Ukraina. Karena campuran faktor risiko seperti itu, tingkat hash total jaringan Bitcoin telah jatuh hampir 25% dalam dua minggu terakhir saja.