Pendapatan Apple Turun dan Tapi iPhone 12 Laris di Pasaran
IPhone 12 Pro (dok. Apple)

Bagikan:

JAKARTA - Raksasa teknologi Apple dikabarkan mengalami penuruan pendapatan perusahaannya. Penjualan iPhone turun drastis 20 persen karena konsumen menunggu rilis iPhone 12 di pasaran.

Diketahui, Apple kehilangan 100 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau 5 persen dari nilai pasar sahamnya. Sejak 2013 lalu, Apple selalu meluncurkan iPhone baru setiap bulan September. Tetapi, perusahaan mengalami penundaan yang disebabkan oleh pandemi, dan mengakibatkan iPhone terbaru diliris pada Oktober.

Perilisan itu juga belum sepenuhnya lengkap, karena beberapa perangkat masih belum dikirimkan. Bahkan ketika penjualan Mac dan AirPods pesat yang membuat pendapatan meningkat dan laba secara keseluruhan di atas perkiraan para analis, penjualan iPhone turun 20,7 persen menjadi 26,4 miliar dolar AS.

Menurut data IBES dari Refinitiv, pendapatan dan laba Apple untuk kuartal keempat yang berakhir pada 26 September adalah 64,7 miliar dolar AS dan 73 sen per saham, dibandingkan dengan perkiraan analis sebesar 63,7 miliar dolar AS dan 70 sen per saham.

Namun kini, CEO Apple Tim Cook optimis dengan penjualan iPhone 12, meskipun pengiriman perangkat tersebut terlambat jauh dari acara peluncuran beberapa waktu lalu.

"5G adalah jenis peluang sekali dalam satu dekade. Dan kami sangat bersemangat untuk memasuki pasar tepat ketika kami melakukannya. Setidaknya di AS, operatornya menjadi sangat agresif," ujar Cook kepada Reuters, Jumat 30 Oktober.

iPhone 12 Sulit Dicari

Mengutip BGR, laporan terbaru datang bahwa jajaran iPhone 12 terlebih versi Pro-nya kini sulit dicari di pasaran. Padahal konsumen sudah tak sabar untuk menjajal ponsel tersebut. Hal ini karena permintaan iPhone 12 Pro begitu kuat, sehingga waktu pengiriman dari produsen harus diperpanjang.

"Dan Apple bersiap untuk meningkatkan pesanan chip VCSEL yang mendukung pemindai LiDAR iPhone 12 Pro untuk augmented reality (AR) yang imersif. Apple siap untuk meningkatkan pesanan chip VCSEL untuk pemindai LiDAR berbasis ToF yang digunakan oleh iPhone 12 Pro yang baru saja dirilis karena permintaan yang kuat untuk model tersebut. Khususnya di AS, menurut sumber di Taiwan yang berbasis pembuat rantai pasokan," ungkap laporan tersebut.

Permintaan yang begitu pesat ini sebenarnya telah diperkirakan oleh analis handal Ming-Chi Kuo. Ia menyatakan bahwa penjualan iPhone 12 dan iPhone 12 Pro lebih tinggi nantinya dibanding model lainnya seperti iPhone 12 Mini dan iPhone 12 Pro Max.

Menariknya terdapat banyak kesamaan antara iPhone 12 dan iPhone 12 Pro daripada perbedaannya. Keduanya memiliki layar OLED 6,1 inci yang sama, keduanya juga mendukung 5G, dan menampilkan desain yang sama. 

Hampir semua peningkatan penting terkandung dalam modul kamera belakang iPhone 12 Pro, yang memiliki lensa telefoto 12 megapiksel tambahan dan pemindai LiDAR untuk peningkatan AR. Tidak hanya itu, model iPhone 12 Pro juga memiliki maksimal penyimpanan 512GB bukan 256GB.