Bagikan:

JAKARTA – Perusahaan pertukaran dan peminjaman kripto BlockFi mengikuti langkah bursa kripto lain yang memangkas para pekerjanya secara besar-besaran di saat market kripto menurun. BlockFi dikabarkan mengakhiri sekitar 20 persen pekerja dari total 850-an karyawan.

Informasi tersebut diumumkan langsung dalam postingan blog BlockFi. Menurut keterangan, perusahaan mencatat “perubahan dramatis dalam kondisi ekonomi makro di seluruh dunia” sebagai penyebab utama PHK massal.

Pemutusan kontrak kerja tersebut berdampak besar pada berbagai tim di BlockFi. Keputusan perusahaan dimaksudkan untuk memangkas pengeluaran dalam persiapan menghadapi “resesi global yang berkepanjangan.”

Sebagai informasi, sejak tahun 2020, BlockFi mengalami pertumbuhan pesat dari 150 karyawan menjadi lebih dari 850-an. Kendati begitu, perubahan drastis market kripto pada kuartal pertama tahun 2022 memaksi BlockFi untuk menyetop ekspansinya. Perusahaan berupaya melakukan penyesuaian ulang strateginya.

Pihak BlockFi sendiri memprioritaskan profitabilitas dengan cara memotong empat biaya operasional utama yakni pengurangan biaya marketing dan kompensasi eksekutif serta memangkas jumlah karyawan, serta memutus kontrak dengan vendor yang tidak begitu penting.

Kendati melakukan PHK besar-besaran, BlockFi menyatakan keputusan tersebut tidak akan berpengaruh pada layanan perusahaan yang memiliki sekitar 650.000 klien dari berbagai negara.