Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan keamanan Sensity belum lama ini menemukan jaringan bot deepfake pada layanan pesan instan, Telegram. Bot itu menghasilkan gambar wanita telanjang yang dibuat oleh komputer berdasarkan permintaan. 

Mengutip Engadget, Kamis 22 Oktober, sekitar 104.000 gambar wanita telanjang telah ditemukan di aplikasi Telegram dalam tiga bulan terakhir. Jumlah ini meningkat hampir 200 persen, sejak bulan Juli lalu. 

Diketahui bot software tersebut menyebabkan foto-foto wanita tersebut tampak telanjang. celah tersebut ditemukan dalam sistem bot yang mengadopsi artificial antelligence (AI) atau kecerdasan buatan di platform Telegram. 

Parahnya banyak wanita yang menjadi korban kesalahan software tersebut. Mereka khawatir jika keadaan itu akan diperparah dengan foto-foto anak-anak di bawah umur. 

Diketahui algoritma DeepNude beredar bebas secara open source. Bot ini dikhawatirkan masuk dalam ekosistem Telegram yang berjalan dari server online dan memungkinkan siapa saja yang memiliki smartphone mengakses perangkat lunak tersebut.

Sebanyak 70 persen mayoritas yang menggunakan bot tersebut diketahui berasal dari Rusia. Negara yang hingga saat ini justru melarang penggunaan Telegram, bot tersebut bahkan sudah masuk dalam jejaring media sosial terbesar di Rusia, VK.

Sensity juga menemukan di salah satu komunitas Telegram, software bot sejenis yang digunakan di negara-negara seperti Inggris dan Kanada secara gratis maupun berlangganan. Sensity mengatakan perangkat lunak yang mendukung kemampuan bot tersebut berasal dari file open source dari DeepNude.

Berdasarkan laporan Sensity, terdapat tujuh saluran Telegram bot DeepFake dengan total pengikut lebih dari 100.000 anggota. Sensity juga telah melaporkan saluran tersebut ke Telegram dan otoritas hukum, tetapi belum mendapat tanggapan hingga kini.