Bagikan:

JAKARTA - Hyundai sedang membangun fasilitas yang didedikasikan untuk pembuatan kendaraan listrik (EV) dan baterai di Savannah, Georgia. Ini menandai ekspansi pabrik EV pertama Hyundai di AS. Produsen mobil Korea Selatan akan ini menghabiskan 5,5 miliar dolar AS (Rp 80,6 triliun)  untuk fasilitas baru dan akan menerima tambahan investasi 1 miliar dolar AS (14,6 triliun) dari pemasoknya.

Hyundai mengharapkan produksi di situs seluas 2.923 hektar akan dimulai pada paruh pertama tahun 2025. Sementara konstruksi bangunan dimulai pada awal 2023. Pabrik EV akan membuat 300.000 kendaraan per tahun dan akan menambah sekitar 8.100 pekerjaan baru.

Hyundai tidak merinci model EV mana yang akan diproduksi di pabrik. Mereka hanya mengisyaratkan "berbagai macam" model yang akan diproduksi di jalur perakitan Georgia. Perusahaan juga tidak mengungkapkan banyak tentang fasilitas pembuatan baterainya, tetapi mencatat bahwa pabrik itu "akan dibangun melalui kemitraan strategis."

Jajaran EV Hyundai saat ini terdiri dari Kona Electric, Ioniq 5, dan Nexo bertenaga sel bahan bakar hidrogen. Kia milik Hyundai juga menjual EV6 dan Niro all-electric, sementara merek Genesis mewah Hyundai termasuk EV GV60, GV70, dan GV80.

COO Global Hyundai, José Muñoz, mengatakan kepada Automotive News bahwa hingga enam model akan diproduksi di fasilitas baru pada tahun 2028. Seorang sumber yang mengetahui situasi tersebut juga mengatakan kepada outlet tersebut bahwa produksi dapat dimulai dengan Hyundai Ioniq dan kemudian diperluas untuk mencakup non pikap Kia EV yang belum diumumkan pada tahun 2026.

Hyundai sendiri juga sudah membangun pabrik mobil listrik di Cikarang, yang menjadi pusat manufaktur produsen asal Korsel tersebut untuk Asia Tenggara.

"Masa depan transportasi ada di Peach State saat kami mengumumkan proyek terbesar dalam sejarah negara bagian kami, dan memberikan pekerjaan berkualitas tinggi di ujung tombak mobilitas untuk pekerja keras Georgia," kata Gubernur Georgia, Brian Kemp, dalam sebuah pernyataan yang dikutip The Verge.

Selain fasilitas baru di Georgia, Hyundai telah mengumumkan bahwa mereka berencana untuk menginvestasikan lebih dari 10 miliar dolar AS di Amerika Serikat pada tahun 2025 untuk mengembangkan berbagai teknologi, termasuk mengemudi otonom, robotika, AI, dan mobilitas udara tingkat lanjut. Bagian dari dana itu termasuk 5,5 miliar dolar AS yang didedikasikan untuk pabrik EV barunya.

Awal bulan ini, negara bagian Georgia membuat kesepakatan dengan Rivian, dengan menawarkan insentif pajak 1,5 miliar dolar AS untuk membawa perusahaan itu ke negara bagian. Pabrik senilai 5 miliar dolar AS ini diharapkan dapat menciptakan sekitar 7.500 pekerjaan pada tahun 2028, dan akan menghasilkan 400.000 EV setiap tahun.

Pabrik EV lainnya bermunculan di tempat lain di negara ini. Toyota sedang membangun pabrik baterai senilai 1,29 miliar dolar AS di North Carolina. Sementara GM berencana membawa pabrik baterai EV ketiganya ke Michigan.

Stellantis, perusahaan yang memiliki Jeep, Dodge, dan Chrysler, juga diharapkan membangun pabrik EV di suatu tempat di AS, tetapi lokasinya belum dikonfirmasi. Demikian pula, Ford dan pembuat baterai Korea Selatan, SK Innovation, membawa pabrik baru yang berfokus pada EV ke Tennessee dan Kentucky.

Bahkan Tesla sudah memiliki beberapa pabrik yang didedikasikan untuk memproduksi baterai dan EV di AS, dan baru saja membuka pabrik lainnya di Austin, Texas bulan lalu.