Bagikan:

JAKARTA – Pendiri dan CEO bursa kripto Kraken, Jesse Powell, baru-baru ini menyatakan bahwa dirinya menggunakan sebagian modal untuk membeli mata uang kripto utama, Bitcoin, pada tahun 2021.

Hingga saat ini dia mengaku tak masih memilikinya. Dia juga menyatakan jika Bitcoin turun hingga 20.000 dolar AS per koin akan membelanjakan seluruh modalnya untuk BTC.

Powell sendiri tidak merasa khawatir market kripto anjlok. Kondisi tersebut justru mendorongnya untuk membeli Bitcoin lebih banyak lagi. CEO Kraken mengumumkan saat ini dirinya baru menginvestasikan 50 persen dar modalnya untuk membeli Bitcoin pada bulan Juli tahun lalu.

Lebih lanjut Powell mendesak para pemilik Bitcoin yang tidak tahan dengan volatilitas kripto untuk menjual kepemilikannya. Dengan begitu dia bisa membeli Bitcoin di harga yang lebih rendah lagi.

Pendiri Kraken itu sudah berkecimpung di dunia kripto sejak 2011 silam. Kendati banyak orang menyebut Powell sudah memiliki banyak Bitcoin, dia menjelaskan bahwa itu bukan inti masalahnya.

Menurut laporan CryptoPotato, banyak ahli di lapangan percaya bahwa kehancuran pasar seperti itu dapat memberikan manfaat tertentu seperti menghilangkan investor “paperhand”. Meltem Demirors – CSO CoinShares – berdiri di belakang tesis itu selama penurunan kripto musim panas lalu.

Bos Kraken menyarankan para investor untuk menginvestasikan dananya ke Bitcoin ketika harganya berada di bawah 40.000 dolar AS per koin. Di sisi lain, dia meramalkan bahwa dolar Amerika akan menjadi nol alias tidak ada harganya. Pernyataan tersebut disampaikan Powell pada akhir 2021.

Eksekutif menyentuh bitcoin sekali lagi tak lama setelah invasi Rusia ke Ukraina. Saat itu, Wakil Perdana Menteri Ukraina – Mykhailo Fedorov – meminta pertukaran cryptocurrency untuk melarang pengguna yang berbasis di Rusia dari platform mereka.

Ketika perang Rusia – Ukraina berlansung, platform Kraken diminta untuk menyetop layanannya bagi pengguna asal Rusia tanpa ada peraturan resmi untuk melakukannya. Merespon permintaan dari pemerintah AS tersebut, Powell menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa menghentikan layanannya.

Dia beralasan bahwa Bitcoin adalah “perwujudan nilai-nilai libertarian. Karenanya, setiap individu harus diizinkan untuk memilikinya. Powell percaya bahwa komunitas kripto asal Rusia menentang keputusan Putin untuk memerangi Ukraina.